YANG TERINGAT DARI USTADZ HILMAN ROSYAD SJIHAB;
Tepatnya tahun 1990, adalah masa-masa angkatan kami (Mu’allimien PPI 76 Tarogong Garut) bersiap diri untuk meninggalkan Pondok Pesantren tercinta. Di antara program akhir, sebelum santri meninggalkan pondok, wajib mengikuti Latihan Pematangan Santri Mu’allimien (LPSM). Bukan karena Kang Hilman putera bungsu pimpinan pesantren Allaahu yarhamhumaa KH. Sjihabuddin dan Ustadzah Hj. Aminah Dahlan, melainkan karena sebagai al-akhul kabier, abang senior yang memiliki tanggung jawab akan nasib intelektual adik-adik ideologisnya ke depan. Dengan semangatnya kami ditraining (tadrieb) dan diarahkan (taujieh). Sambil berisyarat harus begini dan begitu, beliaupun mengingatkan: “Kalau sudah berada di tempat belajar baru atau lainnya, pandai-pandailah memilih dan memilah; dengan siapa kita berhadapan karena di luar sana penuh dengan beragam pemikiran”. Selamat jalan Ustadz Hilman. Allaahummaghfirlahu warhamhu …
TenRomlyQ dan anak-anak mutarabbiyahmu)