KAJIAN ZHUHUR MASJID WADHHAH ABDURRAHMAN AL-BAHR PUSDIKLAT DEWAN DA’WAH
KUTAIBAT: Ad-Dînus Samâwy Huwal Islâm Karya Dr. Abdul Azîz bin Abdillâh al-Humaidy (Bagian 1)
Oleh:
Teten Romly Qomaruddien
Bahaya Seruan Taqrîb
Bakda tahmid, Dr. Abdul Azîz bin Abdillah al-Humaidy hafizhahullâh menjelaskan beberapa point penting dalam kutaibatnya yang berjudul: “Ad-Dînus Samawy Huwal Islâm; Agama Langit itu adalah Islam” sebagai berikut:
Pertama; Islam sebagai agama langit merupakan perkara yang sudah jelas (amrun wâdhihun lidzâtihi) dalam kitâbullâh dan bentangan sunnahNya.
Kedua; Adanya berbagai upaya dengan melakukan pendekatan-pendekatan (bias ilmiah) yang menggiring pada “perbandingan agama-agama” antara Islam dengan agama lainnya.
Ketiga; Agama Allah adalah agama yang satu, mulai dari ayahanda Nabiyullâh Adam ‘alaihis salâm hingga para Nabi berikutnya sampai akhir zaman.
Keempat; Di antara fungsi diutusnya Nabi akhir zaman, adalah meluruskan dan mengembalikan ajaran agama yang telah banyak dirubah (tahrîf) oleh para “penyeleweng” dari pengikut para Nabi sebelumnya.
Kelima; Yang membedakan antara agama yang sudah berubah (dînun muharrafun) dan agama yang benar (dînun shahîhun), adalah seberapa jauh dalam kekokohannya berpegang pada tauhîdullâh; Yang berdiri teguh di atas landasan tauhid, itulah ad-dînul Islâmy. Adapun yang berdiri di atas kesyirikkan dan kekufuran, itulah agama-agama yang dibangun oleh jalan fikiran manusia (al-adyân al-latie wadha’ahal basyar).
Keenam; Ide penulisan catatan ringkas ini (risâlah qashîrah), lebih pada peringatan terhadap kaum Muslimin agar tidak terperangkap pada seruan-seruan dusta (ad-da’awal kâdzibah) yang dilancarkan pihak-pihak musuh dengan kemasan ilmiah dalam rangka perang pemikiran (al-ghazwul fikry) yang disampaikan melalui seminar-seminar dan berbagai konferensi.
Ketujuh; Upaya ini, tidak lepas dari para sponsor Yahudi yang terus “menggelontorkan” donasinya atas nama “penyatuan agama-agama” (tauhîdul adyân) dan “kesepahaman dan persatuan dunia Islam” (at-tafâhum wal ittihâd ma’al ‘âlam al-Islâmy) yang disebarkan di negeri-negeri kaum Muslimin.
Semoga Allah ‘azza wa jalla senantiasa menunjukkan jalan yang lurus dan menyelamatkan hamba-hambaNya dari jalan-jalan yang menyimpang dan menyesatkan. Wallâhul musta’ân
_____________
✍ *) In syâ Allâh ditulis bersambung, sebagai kuliah ‘Aqîdah dan Manhaj Madrasah Ghazwul Fikri Pusat Kajian Dewan Da’wah ***