NAHKUMU BIZ ZHAWAAHIR WA LAA NAHKUMU BIS SARAAIR … Itulah zhahirnya yang bisa kita lihat; Sebagai penjaga keamanan lautan lepas, ponggawa samudera nan luas, mereka berbaris rapih bukan sekedar mematuhi imam shalat mereka, atau berdiri tegap karena sigap di hadapan komandan keprajuritan. Tapi … Lebih dari sekedar itu semua, mereka adalah kumpulan ruh-ruh berbaris rapih (al-arwaah junuudun mujannadah) yang tengah menghadap “Panglima alam semesta”, yakni Rabbul ‘Aalamin yang Maha gagah perkasa, Dzat penguasa langit dan bumi dengan segala isinya, Dzat yang menguasai lautan dan daratan dengan segala keragaman hayatinya. Qaddarallaahu haqqa qadrihi, Allah ‘azza wa jalla telah memilihkan mereka menjadi hamba-hambaNya yang wafat setara dengan pahala orang yang mati syahid. Mereka wafat, semoga dalam keadaan beriman pada Allah ‘azza wa jalla dan rasulNya. Dari santri untuk negeri, dari ummat untuk bangsa … Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun … (@TenRomlyQ.; Jelang Zhuhur, Rabu, 27 April 2021)