MASIH ADA TITIK TERANG DI UJUNG GELAP … Tak selalu semua keberuntungan tertumpu pada seseorang, sama halnya dengan tak selalu semua kegagalan tertimpa pada seseorang. Bagi seorang Muslim, meyakini qadha-qadar itu pokok keimanan. Bertahan hidup, bahkan mencari penghidupan yang lebih baik adalah sebuah pilihan. Itulah bukti keadilan Allah ‘azza wa jalla, agar manusia tetap seimbang menjalani kehidupan. Betapa banyak orang menyuarakan pentingnya “managemen keberuntungan”, tetapi terkadang lupa mengantisipasi akan pentingnya “managemen kegagalan”. Semua itu menunjukkan, bahwa ikhtiar maksimal itu wajib, namun ketika menemukan sandungan kekecewaan segeralah bersandar pada Dzat yang Maha kuat. Benar kata Ibnu Zaid sebagaimana dipetik At-Thabary: Annal mu’mina yarjuu farajallaahi wal kaafiru yaqnuthu fis syiddati; “Orang beriman berharap jalan keluar kepada Allah, sedangkan orang ingkar sangat berputus asa”. Dengan masih memiliki harap, berarti masih ada celah bisa selamat dari bahaya titik nol. (@TRQ)