MENAKAR LUASNYA ILMU SESEORANG// Bukan karena berderetnya gelar, atau menggunungnya kedudukan dan jabatan. Sekalipun semua itu penting, namun bukanlah tujuan utama. Karena terkadang, hiasan-hiasan tersebut kerapkali menyandera diri, bahkan sering menutupi kebenaran yang sesungguhnya. Untuk itulah para ulama sering mengingatkan, agar kita tidak terpelanting dan terpeleset karenanya. Al-Hafizh Ibnu Qayyim rahimahullaah menuturkan: “Setiap kali ilmu seorang hamba itu melimpah ruah, maka semakin lapang dan luas pula dadanya. Dan ini tidak berlaku bagi semua ilmu, melainkan ilmu yang diwariskan Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yakni ilmu yang bermanfaat. Pemiliknya adalah manusia yang paling lapang dadanya, paling tidak sempit hatinya, paling baik budi pekertinya, dan paling bersih hidupnya” [Zaadul Ma’aad/2:23]. Itulah hakikat pemilik ilmu sejati. Semakin tinggi ilmu, terasa semakin bening hatinya. Semakin banyak pengetahuan, semakin terasa bijak sikapnya. Lapangkan yaa Rabb 💫💟✒️ (@TenRomlyQ)