TETAP “MARAHMAY” MESKIPUN KONDISI KURANG “MURUHMUY“// Biasanya, kata “muruhmuy” muncul ketika mengkonsumsi makanan jenis umbi-umbian [dibakar atau direbus] yang terasa nikmat [legit, lembut] di lidah. Namun apabila kata tersebut disandarkan pada raut muka seseorang yang selalu sumringah, itulah bahasa tubuh yang dikenal dengan sebutan “marahmay”. Alangkah luar biasanya seseorang yang wajahnya selalu ceria, sekalipun ujian hidup menghimpitnya. Merekalah orang-orang yang mampu menarik banyak simpatik, walaupun tak selamanya demikian. Di samping bernilai shadaqah, juga merupakan cerminan budi luhur. Bukankah Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bertutur: Innakum latasa’uunan naasa biamwaalikum, wa laakin liyasa’uhum minkum basthul wajhi wa husnul khuluq; “Kalian tak akan mampu menarik hati manusia dengan gelimangnya harta, melainkan wajah berseri dan akhlaq mulia yang mampu menarik mereka.” [HR. Al-Hakim, no 428 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anh]. Semoga β¦ π«βΊοΈπβοΈ(@TenRomlyQ)