Selasa, September 10MAU INSTITUTE
Shadow

MANUSIA DAN AGAMA BUKAN UNTUK DIBENTURKAN

MANUSIA DAN AGAMA BUKAN UNTUK DIBENTURKAN// Sebagian kalangan, ada yang berpandangan: “Belajarlah anda menjadi manusia sebelum belajar agama, agar kelak ketika membela agama tetap menjadi manusia, tidak bertindak sebagai Tuhan”. Untaian kalimat ini tentu ada benarnya, apabila yang dimaksudkan pentingnya memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dalam memahamkan agama. Namun, apabila yang dimaksudkan menyalahkan manusia yang tengah berikhtiar menegakkan kebenaran agama dengan tuduhan menggantikan fungsi Tuhan, tentu tak dapat dibenarkan. Apa yang menjadi hak Tuhan, dan mana yang menjadi kewajiban manusia, sudah sangat jelas dituntunkan. Karenanya, keduanya tak elok untuk dibenturkan. Justeru yang patut kita wanti-wantikan adalah: “Ajarilah anak-anak kita ngaji yang benar, agar sudah besar kelak mereka tak memiliki pikiran; Tuhan itu imajinasi, Kitab suci itu fiksi, Agama itu konspirasi, Malaikat dan Nabi itu ilusi, Sorga-neraka dan alam ghaib itu halusinasi, dan Dakwah agama itu arabisasi”.✍️☪️🌸 (@TenRomlyQ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!