FIQIH REALITA JUGA PENTING // Jangan “bermimpi” mengecat langit dan mengeringkan lautan, karena keduanya tak mungkin kita lakukan. Birunya bentangan langit dan hamparan lepas lautan adalah realita alam yang dicipta oleh Dzat yang Maha cipta dan Maha karya sekaligus. Dalam kehidupan pun demikian, apa yang telah menjadi kehendak Allah ‘azza wa jalla merupakan realita yang wajib diimani dan disyukuri. Agar iman dan syukur itu berpadu, maka dibutuhkan ilmu yang mampu mendamaikan antara teori dan praktiknya. Itulah Fiqih Realita. Tanpa memahami realita, seorang pemimpin akan merasa di atas menara gading. Tanpa memahami realita, orang kuat akan memaksakan kehendaknya. Tanpa memahami realita, orang lemah akan merasa teraniaya. Tanpa memahami realita, sang pemenang akan merasa jumawa. Tanpa memahami realita, si kalah akan merasa terlukai hatinya. Bahkan, tanpa memahami realita, penyampai pesan agama sekalipun akan kehilangan dan ditinggalkan ummatnya. Semoga!!! Fa Allaahu khairun haafizhan 📒💟✒️ (@TenRomlyQ)