Minggu, November 10MAU INSTITUTE
Shadow

LEZATNYA KETUPAT LEBARAN SEDALAM MAKNA SIMBOLIKNYA

LEZATNYA KETUPAT LEBARAN SEDALAM MAKNA SIMBOLIKNYA // Hidangan khas Hari Raya ala Nusantara ini, tetap menjadi idola. “Ketupat lebaran”, demikian orang-orang menyebutnya. Lebih singkat disebut “kupat”, merupakan singkatan dari “ngaku lepat” [artinya mengaku bersalah]. Atau “laku papat”, mencerminkan empat tingkah laku; lebaran [suasana bahagia setelah puasa], luberan [saat tepat berbanyak shadaqah], leburan [momentum bermaafan melebur dosa], dan laburan [labur atau kapur, artinya putih bersih lahir-batin]. Adapun daun kelapa muda yang dianyam, menunjukkan harapan penguatan jiwa dan raga. Terlepas dari tafsir budaya yang debatable, Islam tidak menolaknya sebagai kandungan nasihat selama tidak berlebihan dan tidak menerabas batas ‘aqidah dan syari’ah. Makanan ini, tentu tidak populer di negeri lain, apalagi di masa Kenabian. Lain tempat, lain masakan. Karenanya, jangan tanyakan ada dalilnya atau tidak menyantap hidangan ini. Islam Nusantara No!!, Hidangan Nusantara Yes!!! …💫☪️💟🇮🇩✒️ (@TenRomlyQ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!