TADZKIRAH SINGKAT KI SEPUH
“Di atas kereta yang istiqamah kita bisa istirahat”. Itulah WA terakhir Pangersa Drs. K.H. Uu Suhendar, M.Ag. [Anggota DH PP. PERSIS] mengomentari tulisan TRQ di MadrasahAbi-Umi.Com yang berjudul “Istiqamah Memang Berat … Yang Ringan Itu Istirahat” (posting WAG Forum Mubahatsah atau FM). Tidak lama berselang, beliau pun dikabarkan masuk Rumah Sakit, dan pagi ini melalui kabar Prof. Dr. K.H. Atip Latiful Hayat di WAG Majelis Mubahatsah [MM] kita semua mendapatkan kabar duka. Sebuah untaian nasihat yang al-faqir catat, ketika beliau memberikan “harewos” di tengah-tengah makan siang dalam perhelatan Sidang Dewan Hisbah di Bangil Jawa Timur: “Ustadz Teten, ngajalanan hirup mah kudu mengalir, mun mobil urang mogok di jalan kusabab ban bitu maenya urang teh rek cicing wae kitu? Gancang service, ganti ku ban sejen supaya perjalanan sampe ka tujuan”. Demikian, kenangan Ustadz yang senang guyon dan akrab dengan “anak-anak moeda” ini, dan kini beliau dipanggil ke-haribaan Dzat yang Maha kuasa setelah bertahan dengan penyakit diabetes yang dialaminya. Semoga Rabbul ‘Aalamiin menempatkannya pada maqaaman mahmuudan-Nya. Wilujeng Ki Sepuh, Allah ‘azza wa jalla lebih sayang padamu!!! Aamiin yaa Rabbana … (@Ta’ziyah TenRomlyQ, 21/07/2022)