
SEPTEMBER KELABU // Sewaktu duduk di bangku SD kelas 6 [1984], ayahku senang berkisah masa lalu di tengah-tengah santai sore keluarga. Sambil “gogolehean” [tiduran] di pangkuan mamahku, diri ini menyimak satu persatu kisah yang disajikan dengan seksama. Mulai dari sejarah kejayaan Masyumi tahun 1950an dengan tokoh-tokohnya, hingga pengkhianatan Partai Komunis Indonesia [PKI] yang gagal melakukan pemberontakan dengan G 30 S/ PKI-nya tahun 1965. Ayah cerita tentang kakek dan para Kyai lain yang digelandang ke hutan ditutup mata, ayah pun cerita tentang Kyai ahli Tafsir Sunda yang hilang diculik para bedebah anti Tuhan itu, ayah pun cerita tentang simpang siur berita Darul Islam putih dan “Darul Islam” merah, ayah pun cerita bagaimana manunggalnya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia [ABRI] bersama rakyat tercinta, dan ayah pun cerita bagaimana komunikasi para ulama di zamannya bahu membahu satu sama lain menghadapi kaum atheis anti agama ini. Ayah, sekarang ananda semakin paham!!✍️☪️🇮🇩 (@TenRomlyQ)
Alhamdulillah
Mantep pisan eta kaos na.
Subhanalloh…
Jazaakallohu khoer Tadz. Mohon izin untuk share.