Substansi dari politik Islam [as-siyaasah as-syar’iyyah] atau kepemimpinan kenabian [as-siyaasah ‘alaa minhaajin nubuwwah] adalah terpeliharanya agama dan terwujudnya stategi dunia dalam menggapai keadilan semesta. Untuk lebih menyegarkan kembali ingatan, Allaahu yarham Dr. Mohammad Natsir pernah menyampaikan khutbahnya yang mempesona sebagaimana dimuat Majalah Persatuan Islam Risalah No. 118 th. 1393 H./ 1973 yang menukilkan nasihat emas Imam Fakhruddin Ar-Raazi berikut ini: “Dunia adalah taman yang dihiasi dengan lima macam hiasan; ilmu para ulama, keadilan para pemimpin, kesungguhan ahli ibadah, amanahnya para saudagar dan arahan para profesional. Maka datanglah iblis membawa lima bendera, kemudian ditegakkannya bendera itu pada setiap lima hiasan yang indah tadi; Dibawanya dengki lalu ditancapkannya di sisi ilmu, dibawanya kezhaliman lalu ditancapkannya di sisi keadilan, dibawanya riya’ lalu ditancapkannya di sisi ibadah, dibawanya khianat lalu ditancapkannya di sisi amanah dan dibawanya tipu daya lalu ditancapkannya di sisi nasihat.”
Ungkapan itu ada kemiripan dengan mutiara hikmahnya Syaikh Utsman bin Hassan bin Ahmad Syakir Al-Khubari yang menuturkan: “Tegaknya dunia dengan empat hal; ilmu para ulama, keadilan para pemimpin, kedermawanan orang kaya dan doa orang-orang faqir. Maka sekiranya tidak ada ilmu para ulama sungguh akan rusak orang-orang bodoh, sekiranya tidak ada keadilan para pemimpin sungguh manusia akan saling memangsa satu sama lain dan sekiranya tidak ada doa orang-orang faqir sungguh akan rusak orang-orang kaya.”
Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca kembali tulisan bertajuk “Kepemimpinan yang Dirindukan” dalam website www.madrasahabi-umi.com. Semoga kita tercerahkan … !!! (@TenRomlyQ).
Alhamdulillâh sae Tadz. Jazâkumullôhu khoer.
Maaf Syaa Allāh Tabaarakallah, mudh2 segera terwujud pemimpin yang dirindukan sesuai ass siyaasah ‘ala minhajin nubuwwah…Aamiin Yaa Mujiibas saa-iliin.