Kamis, Juli 10MAU INSTITUTE
Shadow

Penulis: Adinda Khalifah

MENDUKUNG JIHAD ISLAMI PALESTINA DAN MEWASPADAI HEGEMONI KEBANGKITAN SYI’AH PERSIA RAYA

MENDUKUNG JIHAD ISLAMI PALESTINA DAN MEWASPADAI HEGEMONI KEBANGKITAN SYI’AH PERSIA RAYA

AKHBAR NEWS!, Aqidah, Diraasatul Adyaan wal Firaq, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bukanlah perkara mudah ketika kebenaran ingin ditegakkan di tengah-tengah zaman yang berselimutkan asap tebal [dakhanun], tidak terkecuali dalam memilih dan memilah siapa kawan perjuangan; Di saat keutuhan dan kemanusiaan terkoyak rapuh dengan banyaknya kepentingan, dalam waktu bersamaan kekuatan kegelapan pun bangkit menghunjam memanfaatkan keadaan. Siapa membela siapa dan untuk kepentingan apa, menjadi pertanyaan di benak pikiran. Itulah sekadar kegundahan terhadap pemandangan perang yang sempat dipertontonkan dan sedikit sulit untuk disimpulkan. Hujan rudal lebih dari satu pekan di jantung negeri bedebah penjajah yang membuat mata dunia tertuju padanya, seolah "menyihir" keadaan yang sebenarnya. Kembang api mematikan menghiasi langit negeri para d...
MELESTARIKAN TRADISI ILMIAH DAN AMAL DAKWAH PARA GURU DI TAMAN DAKWAH KRAMAT RAYA 45

MELESTARIKAN TRADISI ILMIAH DAN AMAL DAKWAH PARA GURU DI TAMAN DAKWAH KRAMAT RAYA 45

Da'wah, Pendidikan, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sebutan "taman dakwah" tercetus dalam diskusi buku yang digelar internal Dewan Pembina Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Mendiskusikan pemikiran tokoh dakwah merupakan bagian dari "pewarisan nilai" yang perlu dirutinkan, agar generasi berikutnya bisa mengambil pelajaran berharga sebagai keteladanan. Di antaranya buku dengan judul "Selamatkan Indonesia Dengan Dakwah" [Kumpulan materi ceramah yang biasa disampaikan dalam khutbah, kuliah zhuhur, halaqah dan daurah Allaahu yarhamh Ustadz H. Syuhada Bahri yang diedit oleh Adinda fillaah Dwi Budiman]. Menarasikan rekaman berbagai taujihaat para tokoh dakwah semisal Ustadz Syuhada dan kader ideologis lainnya sangatlah penting, agar para kader berikutnya tidak terlampau keliru dalam menafsirkan fiqhud da'wah di...
DZULHIJJAH KITA; BERBURU KEAGAUNGAN DAN MENGUATKAN KEPEKAAN

DZULHIJJAH KITA; BERBURU KEAGAUNGAN DAN MENGUATKAN KEPEKAAN

Da'wah, Hikmah, persatuan umat, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah yang dikenal dengan ayyaamul 'asyr, dengan segala kemuliaan di dalamnya kini telah berakhir. Menyusul tiga hari mulia berikutnya 11-13 Dzulhijjah yang disebut hari tasyriiq atau yauwmu aklin wa syurbin wa dzikrillaah, yakni hari pesta makan dan minumnya umat Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam, serta mengingat keagungan Allah 'azza wa jalla sembari menyantap hidangan lezat udhhiyyah yang disuguhkan bersama keluarga dan handai tolan. Dalam suasana yang seharusnya kebahagiaan ini disyukuri bersama, namun kondisi ini tidak terjadi pada saudara-saudara kita di Palestina terutama Gaza. Saat lautan kaum Muslimin yang menunaikan ibadah haji tumpah ruah dengan linangan air mata dan fokusnya ibadah dengan khusu' di Pa...
MEDIA ILMU UTAMA MANUSIA YANG MESTI DIPELIHARA

MEDIA ILMU UTAMA MANUSIA YANG MESTI DIPELIHARA

Da'wah, Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk [ahsanu takwiin], diberikan anugerah Allah 'azza wa jalla berupa organ tubuh yang sempurna, di antaranya pendengaran [as-sam'u], penglihatan [al-basharu] dan hati [al-fu'aadu]. Dengan ketiganya itulah cakrawala pengetahuan bisa diketahui, padahal sebelumnya manusia tidak mengetahui apa-apa. Al-Qur'an mewartakan dalam firman-Nya: وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberikanmu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl/ 16: 78). Tig...
MEDIA ILMU UTAMA MANUSIA YANG MESTI DIPELIHARA

MEDIA ILMU UTAMA MANUSIA YANG MESTI DIPELIHARA

Da'wah, Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk [ahsanu takwiin], diberikan anugerah Allah 'azza wa jalla berupa organ tubuh yang sempurna, di antaranya pendengaran [as-sam'u], penglihatan [al-basharu] dan hati [al-fu'aadu]. Dengan ketiganya itulah cakrawala pengetahuan bisa diketahui, padahal sebelumnya manusia tidak mengetahui apa-apa. Al-Qur'an mewartakan dalam firman-Nya: وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberikanmu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl/ 16: 78). Tig...
PERSATUAN ITU RAHMAT; NARASI LANGIT YANG SELALU DIRINDUKAN

PERSATUAN ITU RAHMAT; NARASI LANGIT YANG SELALU DIRINDUKAN

Da'wah, Kebangsaan, persatuan umat, Tsaqofah
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Al-jamaa'atu rahmatun wal furqatu adzaabun; "Persatuan itu adalah rahmat dan perpecahan itu adalah adzab". Demikian pesan singkat Nabi akhir zaman sebagaimana banyak dinukilkan para ulama dalam berbagai karyanya. Imam Ahmad, Imam Ath-Thabraani dan Imam Al-Bazzar meriwayatkan dari shahabat Nu'man bin Basyir radhiyallaahu 'anh. (Lihat: Syaikh Al-Albani, Takhriij Kitab As-Sunnah, hlm. 93. Hadits tersebut derajatnya hasan) Sebagai agama yang rahmatan lil 'aalamiin, Allah 'azza wa jalla menganugerahkan umat manusia berupa para utusan-Nya. Di antaranya seorang Nabi yang memiliki sifat kelembutan dan kasih sayang [rahmah] itu adalah Muhammad Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana Imam Ibnu Manzhur [w. 711 H.] menuturkan, yang dinamakan ra...
PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenya...
PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenyata...
HUJJAH SYAR’IYYAH KEHARAMAN SEORANG MUSLIM MENDOAKAN JENAZAH NON MUSLIM

HUJJAH SYAR’IYYAH KEHARAMAN SEORANG MUSLIM MENDOAKAN JENAZAH NON MUSLIM

Aqidah, Da'wah, Kebangsaan, persatuan umat, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien A. Muqaddimah Sebagai agama yang rahmatan lil 'aalamiin, Islam memiliki panduan hidup yang menyeluruh dan sinergis/ terpadu satu sama lain [syumuliyah, mutakaamilah]; Bukan sekadar menuntun manusia dengan perkara-perkara yang bersifat ibadah ritual semata [mahdhah], melainkan perkara-perkara yang berhubungan dengan kemanusiaan dan kehidupan sosial [insaaniyyah, ijtimaa'iyyah]. Yang terakhir ini, termasuk Islam memberikan aturan dan panduan terkait hubungan antar sesama Muslim, hubungan antar sesama manusia, hubungan antar sesama umat beragama, bahkan hubungan antar negara sebagai perwujudan globalisasi Islam ['auwlamatul Islaam]. Karena itulah, persoalan saling menghormati dan toleran [tasaamuh] dalam masalah kehidupan berbangsa dan bernegara bukanla...
GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

Hikmah, Pendidikan, Tokoh, Uncategorized
Diadaptasi oleh Misbahudin dari Pembukaan Kajian Al-Ustadz H.Teten Romly Qomaruddien di Lingkungan Pendidikan Pusdiklat Dewan Dakwah Guru Sebagai Lentera Peradaban Guru merupakan ruh peradaban, guru pun menjadi energi perubahan. Manusia tidak akan cerdas tanpa adanya sosok seorang guru. Manusia tidak akan berakhlak mulia dan memiliki peradaban tanpa adanya keteladanan guru sebagai "role model". Berharganya guru dalam pentas peradaban tergambar dalam wahyu pertama yang Allah 'azza wa jalla turunkan yang memerintahkan manusia untuk membaca. Membaca di sini, mengandung makna membaca dalam artian berliterasi yang luas dan mendalam. Dalam prakteknya, hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang guru. Karenanya, salah satu bagian keteladanan dari sisi kehidupan Rasulullah shallallaahu ...
BERTABUR MUNAJAT DI NEGERI BERKAH BERKUAH DARAH DI NEGERI SYUHADA

BERTABUR MUNAJAT DI NEGERI BERKAH BERKUAH DARAH DI NEGERI SYUHADA

Breaking News, Da'wah, persatuan umat, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sekalipun kegembiraan 'Iedul Fithri selepas Ramadhan 1446 H. belum usai, namun Allah 'azza wa jalla telah memberikan anugerah lainnya berupa safar mubarakah di bulan Syawwal. Dengan memuji kebesaran-Nya, tidak henti-hentinya rasa syukur dan pujian pun disanjungkan. Sebagaimana Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam ajarkan, penyambutan akan panggilan-Nya tidak henti-hentinya teralunkan dalam bentuk rentetan do'a yang terucap dari lisan jutaan para peziarah Baitullaah episode Umrah jelang pelaksanaan haji tahun 2025 ini. Labbaika 'umratan atau Labbaikallaahumma 'umratan, demikian ihlal ihram pun dilirihkan. Dilanjutkan dengan untaian talbiyah: Labbaikallaahumma labbaika … Labbaika laa syariika laka labbaika … Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka...
KEMBALI KE PESANTREN; MENJALIN UKHUWWAH DAN MENGUATKAN PERAN

KEMBALI KE PESANTREN; MENJALIN UKHUWWAH DAN MENGUATKAN PERAN

Pendidikan, Tarbiyah, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Suasana lebaran, seperti halnya 'Iedul Fithri 1446 H tahun ini. Bagi "insan pesantren", merupakan kesempatan dan memiliki makna tersendiri. Bukan persoalan modern atau tradisional, juga bukan masalah perkotaan atau pedesaannya. Yang jelas pesantren, yakni tempat para santri menimba ilmu dan menempa pengalaman hidup. Bahkan bukan sekadar aktivitas apektif, kognetif dan psikomotorik terbatas dalam ruang lingkup kawasan pesantren semata, melainkan kawasan yang melibatkan masyarakat luas. Sebagai lumbung kader, tempat persemaian dan pembibitan calon pemimpin umat, maka tempat ini layak apabila dimasukkan sebagai "pilar kekuatan umat" di antara dua pilar lainnya [yaitu masjid dan kampus]. Allaahu yarhamh Dr. Mohammad Natsir [sang maestro dakwah tanah air], m...
GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bagaikan pohon tinggi menjulang; Semakin tinggi, semakin kencang pula anginnya, semakin tembus menuju langit semakin berat pula ujiannya. Itulah gambaran umum kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib bin 'Abdil Muthalib radhiyallaahu 'anh. Lahir dari seorang ibu bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin 'Abdi Manaf. Pengangkatannya sebagai Khalifah ke-empat tidak seperti pengangkatan kepemimpinan [istauwlaa] sebelumnya; Simalakama yang penuh intrik, syak wasangka dan kecurigaan berkecamuk menyelimuti mereka. Bagaimana tidak, wafatnya sang Khalifah 'Utsman secara tragis oleh gerombolan pemberontak yang terhasut bara fitnah membuat situasi Madinah chaos tidak menentu. Siapa kawan dan siapa lawan, berbaur menjadi satu dengan kaum pemberontak. Tidak terkecuali, me...
GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tidak sempurna rasanya, apabila membicarakan orang-orang mulia yang dermawan melewatkan sosok laki-laki "tajir abis" yang kekayaannya diabadikan sampai hari ini. Utsman bin 'Affan bin Abul 'Ash bin Umayyah bin Syamsin bin 'Abdi Manaf radhiyallaahu 'anh, inilah nama sang Khalifah ke-tiga yang dijuluki dengan dzun nurain, yakni pemilik "dua cahaya" yang dipersuntingkan dengan dua putri Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam [Ruqayyah dan Ummu Kultsum radhiyallaahu 'anhumaa]. Ketertarikan kepada kemuliaan seniornya Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallaahu 'anh karena masuk Islam, membuat dirinya berada pada barisan as-saabiquunal awwaluun, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Saat Khalifah 'Umar merasakan ajalnya semakin dekat [pasca peristiwa...
MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Setelah mengetahui keistimewaan dari kepribadian [manaaqib] shahabat Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallaahu 'anh, kini gilirannya mendulang hikmah sang Khalifah kedua kaum Muslimin yang dikenal dengan panggilan Abu Hafshin dan julukan Al-Faruuq. Gelar tersebut disematkan pada dirinya, karena sikapnya yang teguh dalam membedakan antara haq dan bathil. Adapun nama aslinya adalah 'Umar bin Khathab bin Nufail al-Quraisyi, yang mata rantai nasabnya bertemu dengan silsilah Rasulullaah pada datuk Ka'ab bin Lu'ay. Demikian Syaikh Muhammad al-Hudhari Beik memaparkan dalam Itmaamul Wafaa Fii Siiratil Khulafaa (Daarul Fikri: Tp. Tahun, hlm. 64) Sulit untuk tidak percaya, betapa orang-orang terbaik di samping Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam memberikan p...
error: Content is protected !!