Rabu, Mei 21MAU INSTITUTE
Shadow

Hikmah

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenya...
PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenyata...
GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

Hikmah, Pendidikan, Tokoh, Uncategorized
Diadaptasi oleh Misbahudin dari Pembukaan Kajian Al-Ustadz H.Teten Romly Qomaruddien di Lingkungan Pendidikan Pusdiklat Dewan Dakwah Guru Sebagai Lentera Peradaban Guru merupakan ruh peradaban, guru pun menjadi energi perubahan. Manusia tidak akan cerdas tanpa adanya sosok seorang guru. Manusia tidak akan berakhlak mulia dan memiliki peradaban tanpa adanya keteladanan guru sebagai "role model". Berharganya guru dalam pentas peradaban tergambar dalam wahyu pertama yang Allah 'azza wa jalla turunkan yang memerintahkan manusia untuk membaca. Membaca di sini, mengandung makna membaca dalam artian berliterasi yang luas dan mendalam. Dalam prakteknya, hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang guru. Karenanya, salah satu bagian keteladanan dari sisi kehidupan Rasulullah shallallaahu ...
GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bagaikan pohon tinggi menjulang; Semakin tinggi, semakin kencang pula anginnya, semakin tembus menuju langit semakin berat pula ujiannya. Itulah gambaran umum kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib bin 'Abdil Muthalib radhiyallaahu 'anh. Lahir dari seorang ibu bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin 'Abdi Manaf. Pengangkatannya sebagai Khalifah ke-empat tidak seperti pengangkatan kepemimpinan [istauwlaa] sebelumnya; Simalakama yang penuh intrik, syak wasangka dan kecurigaan berkecamuk menyelimuti mereka. Bagaimana tidak, wafatnya sang Khalifah 'Utsman secara tragis oleh gerombolan pemberontak yang terhasut bara fitnah membuat situasi Madinah chaos tidak menentu. Siapa kawan dan siapa lawan, berbaur menjadi satu dengan kaum pemberontak. Tidak terkecuali, me...
GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tidak sempurna rasanya, apabila membicarakan orang-orang mulia yang dermawan melewatkan sosok laki-laki "tajir abis" yang kekayaannya diabadikan sampai hari ini. Utsman bin 'Affan bin Abul 'Ash bin Umayyah bin Syamsin bin 'Abdi Manaf radhiyallaahu 'anh, inilah nama sang Khalifah ke-tiga yang dijuluki dengan dzun nurain, yakni pemilik "dua cahaya" yang dipersuntingkan dengan dua putri Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam [Ruqayyah dan Ummu Kultsum radhiyallaahu 'anhumaa]. Ketertarikan kepada kemuliaan seniornya Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallaahu 'anh karena masuk Islam, membuat dirinya berada pada barisan as-saabiquunal awwaluun, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Saat Khalifah 'Umar merasakan ajalnya semakin dekat [pasca peristiwa...
MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Setelah mengetahui keistimewaan dari kepribadian [manaaqib] shahabat Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallaahu 'anh, kini gilirannya mendulang hikmah sang Khalifah kedua kaum Muslimin yang dikenal dengan panggilan Abu Hafshin dan julukan Al-Faruuq. Gelar tersebut disematkan pada dirinya, karena sikapnya yang teguh dalam membedakan antara haq dan bathil. Adapun nama aslinya adalah 'Umar bin Khathab bin Nufail al-Quraisyi, yang mata rantai nasabnya bertemu dengan silsilah Rasulullaah pada datuk Ka'ab bin Lu'ay. Demikian Syaikh Muhammad al-Hudhari Beik memaparkan dalam Itmaamul Wafaa Fii Siiratil Khulafaa (Daarul Fikri: Tp. Tahun, hlm. 64) Sulit untuk tidak percaya, betapa orang-orang terbaik di samping Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam memberikan p...
KEDEKATAN TIADA LAWAN; PERSAHABATAN UNIK YANG PALING MENARIK

KEDEKATAN TIADA LAWAN; PERSAHABATAN UNIK YANG PALING MENARIK

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bagi para pembaca kitab Siirah Nabawiyyah atau Siirah Shahaabah, penggalan episode orang-orang mulia yang tidak mungkin terlewatkan adalah mereka Khulafaaur Raasyidiin. Para pengganti "kepemimpinan umat" dalam menjaga, memelihara dan mengembangkan risalah Allah 'azza wa jalla dan sunnah rasul-Nya. Selain itu, mereka pun memiliki kewajiban untuk menyebarkan misi kemanusiaan ke seantero jagad dengan landasan petunjuk Ilahi dan risalah kenabian tersebut. Panggilan terbaik pun layak disematkan untuk mereka sebagai "cikal bakal" generasi terbaik; Mulai dari orang-orang terdahulu mengenal Islam [as-saabiquunal awwaluun], sebaik-baiknya manusia [khairun naas], sebaik-baiknya abad [khairul quruun], hingga sebaik-baiknya umat [khairu ummah]. Sifat dan karakte...
RAMADHAN SEBAGAI BULAN LITERASI DAN TAFAQQUH FID DIIN

RAMADHAN SEBAGAI BULAN LITERASI DAN TAFAQQUH FID DIIN

Da'wah, Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Ada banyak keutamaan dan kesempatan bagi umat Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam memaksimalkan setiap derap langkah dan waktu di bulan Ramadhan; Mulai dari peningkatan amal ibadah kepada Allah 'azza wa jalla [at-tarqiyyah fii 'ubuudiyyatillaah], menggiatkan amal sosial dengan aktivitas yang mensejahterakan umat [al-mujaahadah fii a'maalil khair bi izdihaaril ummah], serta memakmurkan keilmuan Islam dengan pendalaman agama [at-ta'miirul 'ilmiyyah fit tafaqquh bid diin]. Rangkaian ibadah sebagai paket Ramadhan; Shaum di siang hari, qiyaamu ramadhaan di malam hari, ifthaar shaum dan bersantap sahur, menghidupkan tilawah Al-Qur'an, berburu laiylatul qadar, i'tikaf sepuluh hari dan malam terakhir [al-'asyrul awaakhir], hingga menunaikan umrah d...
UNTUKMU, SANTRIKU YANG TELAH MENUNJUKAN KESUNGGUHAN

UNTUKMU, SANTRIKU YANG TELAH MENUNJUKAN KESUNGGUHAN

Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Terkadang manusia tidak sadar, bahwa "guyonan" atau "candaan" bisa menyebabkan terpelesetnya tindak tutur seseorang yang dapat mengarah pada "dugaan penistaan agama". Misalnya seorang pemuka agama tertentu yang pernah menuturkan: "Boleh bayar 2,5% tapi sembahyang lima kali sehari, iya dong enak aja cuma 2,5% mau seminggu sekali. Eee beda kelas!". Demikian ujaran tersebut dituturkan dalam salah satu paparannya. Tentu kasus seperti ini penting untuk dicermati, termasuk para penyampai pesan keagamaan lainnya, tidak terkecuali para muballigh. Biidznillaah, kini Ukhtukum fillaah Dinda Kholifah, M.Li berhasil menuntaskan telaahnya dalam masalah ini. Dengan mengambil judul: "Ujaran Kebencian Sara dan Penistaan Agama Pada Khotbah Pendeta Gilbert Lamoindong; Kajian Pragmatik dalam Hukum" berhasi...
KETIKA CINTA BERLABUH DI TEPIAN LAUTAN IMAN

KETIKA CINTA BERLABUH DI TEPIAN LAUTAN IMAN

Aqidah, Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Dari sekian banyak anugerah Allah 'azza wa jalla yang diberikan kepada manusia, di antaranya adalah dikaruniakannya rasa cinta [mahabbah]. Selain rasa cinta itu kuasa Dzat yang Maha menggenggam cinta, juga "nikmat rasa yang paling rahasia" dan tidak kentara [baathiniy, sirriy]. Betapa dalamnya makna cinta, banyak para ulama yang menarasikannya dengan beragam pendekatan; Mulai dari yang meletakannya dengan sebuah kejujuran, kepuasan, hingga perjumpaan. Di antaranya kalimat-kalimat emas seperti ini: Imam Abu Hamid al-Ghazali menuturkan: الحُبُّ عِبارَةٌ عَنْ مَيْلِ الطَّبْعِ إِلىَ الشَّيْءِ المُلَذِّ “Cinta adalah ungkapan dari ketertarikan watak terhadap sesuatu yang dianggap lezat.” (Lihat: Ihyaa Uluumiddiin/5, hlm. 183). إن حب القَلْبِ ل...
SELAMATKAN AKAL DENGAN BERFIKIR BENAR DAN LURUSKAN SIKAP DENGAN KEBERSIHAN JIWA

SELAMATKAN AKAL DENGAN BERFIKIR BENAR DAN LURUSKAN SIKAP DENGAN KEBERSIHAN JIWA

Da'wah, Hikmah, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Kesimpulan yang tepat terlahir dari berpikir yang benar, berpikir yang benar terlahir dari akal yang selamat. Sebaliknya, kesimpulan yang keliru terlahir dari berpikir yang salah, dan berpikir yang salah terlahir dari akal yang rusak. Selamat dan rusaknya akal, sangat ditentukan oleh sejauhmana ketundukan keduanya terhadap wahyu Allah 'azza wa jalla. Demikian pula terkait sikap yang lurus, sangat dipengaruhi oleh kendali jiwa yang seimbang dan tenang. Dan kendali jiwa yang seimbang dan tenang, sangat dipengaruhi oleh kebersihan jiwa dan keimanan. Kalaupun terjadi, kegoncangan dan kelabilan jiwa terkadang masih dialami oleh mereka yang mungkin secara lahir terlihat sangat memelihara moralitas dan nilai-nilai agama, justru hal itu menunjukkan bahwa sif...
MENEPIS RIUH KEGADUHAN DI BULAN KELAHIRAN DAN WAFATNYA NABI TELADAN

MENEPIS RIUH KEGADUHAN DI BULAN KELAHIRAN DAN WAFATNYA NABI TELADAN

Hikmah, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bulan Rabi'ul Awwal merupakan bulan dilahirkannya sosok panutan; manusia teladan sepanjang zaman, yang semua perilakunya menjadi contoh dan pedoman yang diikuti manusia, kecuali perkara-perkara tertentu yang menjadi kekhususannya [khushuushiyyaat]. Mengapa harus ada perkara yang dikhususkan [makhshuushah]? Jawabnya adalah karena apabila diikuti oleh segenap umatnya, secara kejiwaan belum tentu mereka bisa mengikutinya. Sekalipun dari sisi ketepatan penanggalan, terjadi perbedaan di kalangan para ahli sejarah terkait kepastian tanggal kelahirannya. Yang populer adalah hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal saat penyerangan Raja Abrahah dengan pasukan bergajahnya, sementara temuan Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Manshurfuri dan seorang ahli astronomi Mahmud Basya, h...
KEGIGIHAN MENYINGKAP MISTERI TAQDIR HIDUP

KEGIGIHAN MENYINGKAP MISTERI TAQDIR HIDUP

Hikmah, Parenting, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Nahmadullaaha wa nasykuruhu 'alaa ni'amihi atas segala yang telah dianugerahkan-Nya, di antaranya diberikan kesempatan berharga untuk mengantarkan sebuah buku yang diharapkan "si empunya cerita" bisa menjadi nasihat dan pengalaman untuk anak cucunya kelak. Atas idzinnya pula, kisah unik hidupnya bisa memberi pelajaran bagi generasi muda bahwa kesabaran menghadapi ujian dan kegigihan seseorang dalam menapaki karir kesuksesan tidak selamanya harus ditempuh melalui jalan kemewahan yang serba ada, melainkan keuletan dan mau belajar dari kekurangan diri. Tahun 2022, qaddarallaah al-faqir dipertemukan kembali dengan seorang jamaah umrah yang sudah lama tidak berjumpa; Dari raut mukanya terpancar sangat sumringah penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, tertunai...
UNTUKMU YANG TELAH MENDAHULUI (Sebuah Renungan Ta’ziyah Perjuangan)

UNTUKMU YANG TELAH MENDAHULUI (Sebuah Renungan Ta’ziyah Perjuangan)

Da'wah, Hikmah, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Semua orang yang pernah membaca sejarah Nabi akhir zaman, tentu mengenal dua peperangan yang pernah terjadi di masa awal Islam. Yakni dua peperangan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an untuk direnungkan, sebagai pelajaran berharga bagi siapa pun yang mau menggunakan akal pikiran. Allah 'azza wa jalla berfirman: "Jika kamu [pada perang Uhud] mendapat luka, maka sesungguhnya kaum [kafir] itu pun [pada perang Badar] mendapat luka yang serupa. Dan masa [kejayaan dan kehancuran] itu Kami pergulirkan di antara manusia [agar mereka mendapat pelajaran]; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman [dengan orang-orang kafir] supaya sebagian kamu dijadikan-Nya [gugur sebagai] syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim." (Lihat: QS. Aalu 'Imr...
KENANGAN PENGEMBARAAN ILMIAH BERSAMA GURU HADITS KAMI (Ta’ziah Atas Wafatnya  Al-Ustadz Abdul Qadir Jawas)

KENANGAN PENGEMBARAAN ILMIAH BERSAMA GURU HADITS KAMI (Ta’ziah Atas Wafatnya Al-Ustadz Abdul Qadir Jawas)

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Siapa yang tidak kenal sosok berperawakan tegap berwibawa dengan sorot matanya yang tajam; Itulah Al-Ustadz bin 'Abdul Qadir Jawas yang telah al-faqir kenal sejak tahun 1990-an melalui tulisannya di Majalah Al-Muslimun Bangil ketika al-faqir masih di bangku Mu'allimin, berikutnya ketika beliau berkenan menjadi guru kelas di Lembaga Pendidikan Dakwah Islam [LPDI] Jakarta antara tahun 1992-1994. Pria kelahiran Jawa Tengah [kelahiran 1963] dan besar di kawasan Tanah Abang ini [Alhamdulillaah pernah ke rumah orang tuanya], beliau pun sempat "nyantri" di Pesantren Persatuan Islam Bangil di zaman Allaahu yarhamh Al-Ustadz 'Abdul Qadir Hassan [Putra Tuan Ahmad Hassan] dan menimba ilmu di LIPIA Jakarta sebelum merampungkan mulaazamah-nya bersama Fadhilatus Syai...
error: Content is protected !!