Sabtu, Januari 18MAU INSTITUTE
Shadow

KHAZANAH WARISAN NABI AKHIR ZAMAN

KHAZANAH WARISAN NABI AKHIR ZAMAN
Oleh:
H.T. Romly Qomaruddien, MA.

Merupakan harta karun peradaban yang tak ternilai dari seorang Nabi akhir zaman, warisan yang tak pernah lekang oleh waktu dan tak akan mengenal kata punah sepanjang sejarah. Itulah Rasulullooh shalalloohu ‘alaihi wasallam Muhammad bin ‘Abdillah sang khaatamil anbiyaa wal mursalien.

Tiga warisan utama, mencakup di dalamnya persoalan ‘aqiedah, syari’ah, mu’amalah dan akhlaq/ tazkiyatun nafs yang tersemat pada wajah dan wijhah nya menjadi sinar yang tak pernah padam menyinari bumi. Apabila dicermati dengan seksama, warisan yang dimaksud mencakup beberapa hal:

  1. Warisan berupa pedoman manhajan, minhaajan;  yaitu tatanan, aturan, atau sistem yang dijalankan oleh Rasulullooh shalalloohu ‘alaihi wasallam. Dengan merujuk al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai rujukan utamanya, maka sumber utama ini melahirkan sumber hukum (syari’ah), pandangan hukum (fiqih) dan aturan hukum (qaanuun) di samping masalah keyakinan (teologis, ‘aqiedah).
  2. Warisan berupa semangat (juhuudan); yaitu kesungguhan dalam memberikan bimbingan dan ajaran, menjaga dan mengawal agama, serta ketundukkan dan kepasrahan kepada Rabb-nya. Amaliah kesungguhan dalam membela agama disebut jihaad, sedangkan amaliah kesungguhan dalam mencurahkan segenap kemampuan intelektual disebut ijtihaad. Adapun amaliah kesungguhan dalam munajat dan penyerahan atas kekurangan diri dan pengagungan Dzat yang serba Maha disebut mujaahadah
  3. Warisan berupa keteladanan (uswatan, qudwatan);  yaitu perilaku, adab dan cerminan kehidupan ideal yang meliputi: Keagamaan yang bersifat ritual (ibadah mahdhah) dan para ulama menyebutnya dengan qurbah, yakni ibadah yang bernuansa taqarrub langsung seperti halnya thaharoh, shalat, zakat, shaum, hajji dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat fungsional (ghair mahdhah), para ulama menyebutnya dengan thoo’ah, yakni kepatuhan terhadap segala yang dicintai oleh Nabi. Apabila dilakukan merupakan keutamaan dan berpahala dan apabila tidak dilakukan, maka hilang keutamaan dan tidak mendapatkan pahala, seperti halnya makan, minum, berpakaian dan lain-lain. Adapun hal-hal yang manusiawi dan terjadi pada diri Nabi, para ulama menyebutnya dengan jibiliyyah, seperti halnya rasa sedih, rasa senang, bahagia, lapar, cemburu dan lain-lain.

Semua itu menunjukkan, bahwa Nabi akhir zaman mewariskan pada ummatnya khazanah yang sangat melimpah. Dari khazanah inilah lahir peradaban (hadhaarah) dan kebudayaan (tsaqaafah), yang apabila keduanya tidak dibimbing dengan risaalah Ilaahiyah, maka yang terjadi adalah petaka kehancuran.

Semoga goresan singkat ini menjadi pemantik dalam menyingkap kedalaman khazanah warisan Nabi akhir zaman.

Aamiin … Rabbanaa zidnaa ‘ilman warzuqnaa fahman
________________

Penulis adalah:
-Anggota Dewan Hisbah PP. Persatuan Islam (Komisi ‘Aqiedah).
– Anggota Fatwa MIUMI Pusat (Perwakilan Jawa Barat).
– Wakil Sekretaris KDK MUI Pusat.
– Anggota Litbang Majelis Ormas Islam (MOI).
– Ketua Bidang Ghazwul Fikri dan Harakah Haddamah Pusat Kajian Dewan Da’wah.
– Ketua Prodi KPI STAIPI-UBA Jakarta.

Print Friendly, PDF & Email

1 Comment

  • Muhsin MK

    Bismillah. Alhamdulillah. Semoga Allah anugerahkan tambahan ilmu yang mengalir terus sehingga dapat dirasakan maslahatnya bagi para pembaca dan jamaah kaum muslimin, Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!