PENDIDIKAN KARAKTER dalam Renungan Seorang Ummi/ Sundarie Syam (Temu Spirit Orang Tua Murid RA Raudhatul Kuwait):
“Membentuk manusia secara utuh (holistic) yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi, sosial, kreativitas dan intelektual anak didik secara optimal. Selain itu, untuk membentuk manusia yang pembelajar sejati (life long leaners), maka para perancang kurikulum, para pengajar dan orang tua di sekolah wajib mengupayakan lahirnya pengetahuan Islam yang integral dengan menanamkan perilaku dan adab dalam aktivitas sehari-hari di mana anak-anak usia dini ini berada. Tujuannya adalah anak mampu menghadapi masalah-masalah di usia dewasa dengan kematangan akhlaq yang luhur. Jemari mungil anak-anak kita, kelak 20 tahun yang akan datang akan mengepal dengan tangan-tangan kuat, nemberi warna yang indah dengan karakter yang membaja dari pendidikan di masa lalunya, yakni pendidikan yang dipersembahkan oleg orang tua, pendidik dan pembina di lingkungan yang tercipta dengan baik. Membina kader-kader mungil sejak dini dengan berlandaskan aqidah yang kuat, kesantunan akhlaq yang berbudi, yang disematkan ke jantung anak-anak kita dari sejak kandungan hingga usia yang tak ada jeda dan batas adalah sesuatu yang niscaya adanya. Kita harus mampu menorehkan konsep-konsep keilmuan yang mandiri, menata kurikulum (TK, SD, SMP, SMA dan SMK/ sederajat) dengan berpegang pada tauhid sebagai asyraful uluum yang dapat mencetak anak-anak mungil kita nantinya mampu memadukan Iman, Islam dan Ihsan sebagai mercusuar peradaban yang dapat mengantarkan kepada keridhaan Rabbul ‘Aalamien, Dzat yang memiliki nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang Maha Tinggi (al-asmaaul husnaa was shifaatul uulaa) …”
(Disadur Oleh TRQ, dari “Merengkuh Kader Mungil Menggapai Pendidikan Karakter” dalam Risalah Pendidikan Islam, 2015: hlm. 79-80)