Kamis, April 25MAU INSTITUTE
Shadow

Bulan: Desember 2017

MENCINTAI NABI SHALALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM DAN AHLUL BAITNYA TIDAK HARUS MENJADI SYI’AH

MENCINTAI NABI SHALALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM DAN AHLUL BAITNYA TIDAK HARUS MENJADI SYI’AH

Aqidah, Diraasatul Adyaan wal Firaq
MENCINTAI NABI SHALALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM DAN AHLUL BAITNYA TIDAK HARUS MENJADI SYI'AH Oleh: H.T. Romly Qomaruddien, MA. Belakangan ini, muncul anggapan kalau ingin sempurna mencintai Nabi dan keluarganya (ahlul bait) harus seperti cintanya orang syi'ah terhadap mereka. Buktinya, hanya kaum syi'ahlah yang benar-benar perhatian dan menunjukkan gelora rasa cinta dan rindunya. Berdirinya komunitas ahlul bait atau dalam bentuk ikatan jamaah ahlul bait, itulah wujud nyatanya. Tentu anggapan itu, tidak dapat dibenarkan dan mengandung kekeliruan. Mengapa demikian? Hal ini dapat diperhatikan dari beberapa persoalan berikut ini: 1. Kedustaan belaka, andaikan mereka dikatakan senagai kaum yang sangat mencintai Nabi dan keluarganya. Bagaimana mereka dikatakan cinta, apabila mereka send...
PURITANISME BERBEDA DENGAN EKSTRIMISME

PURITANISME BERBEDA DENGAN EKSTRIMISME

Uncategorized
PURITANISME BERBEDA DENGAN EKSTRIMISME Oleh: H.T. Romly Qomaruddien, MA. Puritanisme, sering dimaknai dengan gerakan yang melakukan pemurnian ajaran [ashaalah, purifikasi]. Sebahagian lain menyebutnya dengan revivalisme, yaitu gerakan yang kembali kepada pemahaman generasi awal secara konprehensif dan total [muhyi atsaris salaf, revivalisasi]. Apabila ditambah dengan semangat pembaharuan [ishlaah, reformasi], maka itulah yang disebut dengan sejatinya tajdied. Walau berbeda sejarah, namun ada kesamaan secara esensinya, pemikiran Barat pun mengalami pergolakan, di mana kalangan Protestan yang mempertahankan injil secara literal menolak berbagai penakwilan. Menurut Dr. Muhammad 'Imarah dalam "Al-Ushuuliyyah Bainal Gharbi wal Islaam", mereka menyebut diri sebagai 'kaum fundamentalis'. ...
AL-WASATHIYYAH; SIKAP PERTENGAHAN DALAM ISLAM

AL-WASATHIYYAH; SIKAP PERTENGAHAN DALAM ISLAM

Manhaj
AL-WASATHIYYAH; SIKAP PERTENGAHAN DALAM ISLAM Oleh: H.T. Romly Qomaruddien, MA. Wasath, artinya tengah-tengah, i'tidaal/ adil, atau tawaazun/ seimbang. Dari segi zaman, Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallam berada pada posisi tengah antara Nabi-nabi terdahulu dan ummat setelahnya. Al-Qur'an dan As-Sunnah mengajarkan keseimbangan kebaikan dunia dan akhirat sebagai inti keselamatan dan kebahagiaan dalam Islam [sa'aadatud daarain]. Maka sudah seharusnya keteladanan hidup diambil secara seimbang; antara sikap bijak mengambil kebaikan masa lalu, namun tidak menghilangkan semangat masa depan. Artinya, bagaimana kita menimba keelokkan generasi masa lalu yang shalih [as-salaf as-shaalih] untuk dijalankan dalam kehidupan kekinian yang dihiasi dengan keshalihan, sehingga lahirnya manusi...
keringat, Air Mata dan Darah (‘ibroh Hamasyah Perjuangan)

keringat, Air Mata dan Darah (‘ibroh Hamasyah Perjuangan)

Hikmah, Uncategorized
KERINGAT, AIR MATA DAN DARAH ('Ibrah Hamasyah Perjuangan) Oleh: H.T. Romly Qomaruddien, MA. Sekedar melawan lupa, teringat Ustadzunal Fadhil Muzayyin Abdul Wahhab (Allaahu yarhamh) ketika beliau mengajarkan "Fiqih Tawaazun" dalam perjuangan. Menurutnya, perjuangan membutuhkan keseimbangan seperti halnya para ulama terdahulu pun demikian. Ibnul Mubarak rahimahullaah misalnya, beliau ini bukan sekedar seorang yang faaqih dalam agama, namun beliau pun tangkas mengayun pedang di medan laga. Ketika suatu saat berjumpa dengan saudaranya Fudhail bin 'Iyadh rahimahullaah yang tengah menangis tersedu sedan dengan linangan air mata, Ibnul Mubarak pun bertutur: "yaa 'aabidal haramain, wahai hamba yang senantiasa mengabdi di dua kota suci (beribadah dan menuntut ilmu di masjid haram dan masjid...
error: Content is protected !!