SALAH, KHAWATIR SALAH, MERASA BERSALAH, MENYALAHKAN, DAN TERTUDUH BERSALAH // Sungguh momentum emas, ketika seseorang dengan suka rela “meminta maaf” tanpa dipaksa. Bahkan kepada orang baru berjumpa dan tak pernah menzhalimi sekalipun, permohonan itu sangat kentalnya. Itulah kemuliaan Hari Raya yang Allah ‘azza wa jalla dan nabiNya janjikan, di mana semua orang tengah luruh hatinya. Salah itu sifat umum manusia sebagai makhluq, sedangkan khawatir bersalah merupakan sifat terpuji atas pertimbangan kehati-hatian. Merasa bersalah sifat lapang seorang hamba Allah atas kekhilafan diri, baik terasa maupun tidak. Sementara menyalahkan, kebiasaan yang kurang melibatkan nurani. Adapun tertuduh bersalah, obyek perkara yang perlu ditabayunkan. Karenanya, “Ketika saya salah, apakah anda benar?”. Demikian pula sebaliknya, “Ketika anda salah, apakah saya benar?”. Jawabannya, “belum tentu” … Betapa sikap “merasa bersalah” itu lebih mulia dari sikap “merasa benar”. Semoga!! 💫💟✒️(@TenRomlyQ)