Minggu, Mei 19MAU INSTITUTE
Shadow

MU’JIZAT ABADI

MU’JIZAT ABADI // Ketika Nabiyullaah Ibrahim ‘alaihis salaam dibakar Raja bengis Namrudz, api tak mampu melumatkan dirinya. Ketika Nabiyullaah Yunus ‘alaihis salaam dilemparkan ke lautan lepas, buasnya ikan paus tak menjadikan dirinya binasa. Dahsyatnya gelombang samudra, tak mampu menghempaskan Nabiyullaah Musa ‘alaihis salaam dan pengikutnya dari kejaran raja bengal Fir’aun. Dan masih banyak qishah lainnya, yang semua itu menunjukkan betapa Allah ‘azza wa jalla tak pernah tidur dan senantiasa terlibat dalam menolong para kekasihNya di jalan perjuangan Tauhid. Itulah kebesaran Dzat Maha Digdaya yang disebut Mu’jizat hissiyyah, yakni senjata pertolongan untuk “melumpuhkan” rekayasa musuh-musuhNya. Berbeda dengan Al-Qur’aanul ‘Azhiim yang dianugerahkan kepada Nabi akhir zaman, mu’jizatnya bersifat ma’nawiyyah dan abadi sepanjang masa; tak terikat waktu dan dirasakan ummat manusia hingga akhir masa. Tutur indah bahasanya [i’jaazul lughawy], kandungan ilmiah di dalamnya [i’jaazul ‘ilmy], kekayaan aturan hidup [i’jaazut tasyrii’iy], dan terungkapnya beragam temuan yang selama ini misteri [al-i’jaazu bi maa yasta’miluhu umuurul ghaib] menjadi karakter khusus dahsyatnya Mu’jizat yang satu ini. Ribuan ilmuan pada setiap generasi; baik di Timur dan di Barat, mereka ramai-ramai membuktikannya. Hanya orang-orang yang kehilangan fungsi akalnya, yang tak mampu menangkap hembusan semangat peradaban [ruuhul hadhaarah] yang terkandung di dalamnya. Itulah Mu’jizat abadi yang saat ini tengah diuji kehebatannya oleh manusia-manusia durjana yang tengah menunggu antrian adzabNya. Allaahummarhamnaa bil Qur’aan … ✍️💟☪️ (@TenRomlyQ, Busway UKI menuju Kramat Raya 45 Jakarta Pusat)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!