Selasa, Januari 14MAU INSTITUTE
Shadow

sajak islam

JIHAAD, IJTIHAAD, DAN MUJAAHADAH DI BULAN PENUH KESUNGGUHAN

JIHAAD, IJTIHAAD, DAN MUJAAHADAH DI BULAN PENUH KESUNGGUHAN

Da'wah, sajak islam, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sebagai bulan yang penuh dengan kesungguhan, Ramadhan banyak menyuguhkan menu istimewa bagi para perindunya. Mulai dari amalan fardhu, hingga amalan sunnah, bahkan mustahab. Minimalnya kesungguhan menunaikan ibadah shaum di siang harinya, shalat qiyaamu ramadhaan di malam harinya dan tadarrus Al-Qur'an. Dari bangun sahur, hingga ifthaar di saat matahari terbenam. Semuanya dilakukan dengan penuh kesungguhan; berletih-letih, bersukar-sukar, penuh kegigihan, pengerahan segenap kemampuan, dan berusaha keras tanpa pamrih. Lahirnya istilah jihaad, ijtihaad, dan mujaahadah pun tidak dapat dilepaskan dari makna-makna yang telah disebutkan. Untuk menyebut "kesungguhan" seorang hamba Allah 'azza wa jalla atau ummat Rasul panutan dalam menjaga, mengawal dan ...
MALAM MURAAQABAH SAAT TEPAT UNTUK BERMUNAJAT

MALAM MURAAQABAH SAAT TEPAT UNTUK BERMUNAJAT

Hikmah, sajak islam, Uncategorized
Oleh : Teten Romly Qomaruddien Karena sifatnya yang teramat istimewa, maka Allah 'azza wa jalla merahasiakannya. Karena begitu sangat rahasianya, maka Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam menganjurkan untuk memburunya. Karena perburuannya begitu sangat berharga, maka Allah dan rasulNya menentukan waktu khususnya. Itulah i'tikaf al-'asyrul awaakhir, yang malam kemuliaan [lailatu qadar] atau malam yang lebih baik dari seribu bulan [khairun min alfi syahrin] ada di dalamnya. Turunnya para malaikat yang bertabur keberkahan, sudah pasti menjadi hiasan sepanjang malamnya. Maka sangatlah tepat, apabila anjuran untuk bisa menghidupkan malam-malam kemuliannya [ihyaa lailatil qadar] menjadi perkara amalan yang tidak boleh disia-siakan. Apabila seseorang menunaikannya karena nadzar...
TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL

TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL

sajak islam, Tokoh, Uncategorized
TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL // Presiden Soekarno bertutur kepada M. Natsir: "Saudara Natsir, sekarang negara ini saya serahkan padamu!". Dalam kondisi negara yang terpecah 16 negara bagian ini, Natsir bergegas menemui Gurunya Tuan A. Hassan, lalu menceritakan perjumpaannya dengan Soekarno. Sang Guru pun menanggapinya: "Ketika ka'bah roboh, hajar aswad terlepas terbawa banjir, suku-suku 'Arab hampir pecah berebut siapa yang lebih berhak memindahkan batu hitam itu. Tampillah pemuda Muhammad bin 'Abdillah (25 tahun) menjadi hakim perseteruan itu; "Siapa saja di antara suku 'Arab yang besok shubuh lebih dahulu datang ke area ka'bah, dialah yang lebih berhak memindahkan", ujarnya. Ternyata, tak ada yang lebih dahulu tiba, melainkan sang calon Rasul. Sekalipun beliaulah...
error: Content is protected !!