Rabu, Mei 21MAU INSTITUTE
Shadow

Uncategorized

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Umat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenya...
PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

PENGENTASAN KEMISKINAN TIDAK HARUS MENGORBANKAN ATURAN AGAMA (Saran Sederhana Anak Bangsa Untuk Ummat dan Penguasa)

Da'wah, Hikmah, Kebangsaan, Parenting, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tingginya angka kemiskinan yang mendera suatu negeri, bisa terjadi karena banyak sebab. Keterbelakangan pendidikan, sempitnya lapangan kerja, merajalelanya penyalahgunaan amanah sebagian penguasa dan semakin meningkatnya pembayaran pajak yang harus dibayar masyarakat. Itulah yang sering dibahas para pengamat pada umumnya dengan menghubungkannya pada sumber daya alam yang dimilikinya. Selain itu, banyak pula kalangan yang berpandangan bahwa kemiskinan identik dengan prilaku masyarakat semata, yakni mereka dinilai kurang memperhatikan pengaturan kelahiran hingga mengabaikan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya. Alasan terakhir ini sangat logis dan bisa jadi ada benarnya, namun dirasa kurang tepat dan sangat paradoks apabila dihadapkan pada kenyata...
HUJJAH SYAR’IYYAH KEHARAMAN SEORANG MUSLIM MENDOAKAN JENAZAH NON MUSLIM

HUJJAH SYAR’IYYAH KEHARAMAN SEORANG MUSLIM MENDOAKAN JENAZAH NON MUSLIM

Aqidah, Da'wah, Kebangsaan, persatuan umat, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien A. Muqaddimah Sebagai agama yang rahmatan lil 'aalamiin, Islam memiliki panduan hidup yang menyeluruh dan sinergis/ terpadu satu sama lain [syumuliyah, mutakaamilah]; Bukan sekadar menuntun manusia dengan perkara-perkara yang bersifat ibadah ritual semata [mahdhah], melainkan perkara-perkara yang berhubungan dengan kemanusiaan dan kehidupan sosial [insaaniyyah, ijtimaa'iyyah]. Yang terakhir ini, termasuk Islam memberikan aturan dan panduan terkait hubungan antar sesama Muslim, hubungan antar sesama manusia, hubungan antar sesama umat beragama, bahkan hubungan antar negara sebagai perwujudan globalisasi Islam ['auwlamatul Islaam]. Karena itulah, persoalan saling menghormati dan toleran [tasaamuh] dalam masalah kehidupan berbangsa dan bernegara bukanla...
GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

GURU SEBAGAI TONGGAK PERADABAN (Refleksi Hati Seorang Santri)

Hikmah, Pendidikan, Tokoh, Uncategorized
Diadaptasi oleh Misbahudin dari Pembukaan Kajian Al-Ustadz H.Teten Romly Qomaruddien di Lingkungan Pendidikan Pusdiklat Dewan Dakwah Guru Sebagai Lentera Peradaban Guru merupakan ruh peradaban, guru pun menjadi energi perubahan. Manusia tidak akan cerdas tanpa adanya sosok seorang guru. Manusia tidak akan berakhlak mulia dan memiliki peradaban tanpa adanya keteladanan guru sebagai "role model". Berharganya guru dalam pentas peradaban tergambar dalam wahyu pertama yang Allah 'azza wa jalla turunkan yang memerintahkan manusia untuk membaca. Membaca di sini, mengandung makna membaca dalam artian berliterasi yang luas dan mendalam. Dalam prakteknya, hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang guru. Karenanya, salah satu bagian keteladanan dari sisi kehidupan Rasulullah shallallaahu ...
BERTABUR MUNAJAT DI NEGERI BERKAH BERKUAH DARAH DI NEGERI SYUHADA

BERTABUR MUNAJAT DI NEGERI BERKAH BERKUAH DARAH DI NEGERI SYUHADA

Breaking News, Da'wah, persatuan umat, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sekalipun kegembiraan 'Iedul Fithri selepas Ramadhan 1446 H. belum usai, namun Allah 'azza wa jalla telah memberikan anugerah lainnya berupa safar mubarakah di bulan Syawwal. Dengan memuji kebesaran-Nya, tidak henti-hentinya rasa syukur dan pujian pun disanjungkan. Sebagaimana Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam ajarkan, penyambutan akan panggilan-Nya tidak henti-hentinya teralunkan dalam bentuk rentetan do'a yang terucap dari lisan jutaan para peziarah Baitullaah episode Umrah jelang pelaksanaan haji tahun 2025 ini. Labbaika 'umratan atau Labbaikallaahumma 'umratan, demikian ihlal ihram pun dilirihkan. Dilanjutkan dengan untaian talbiyah: Labbaikallaahumma labbaika … Labbaika laa syariika laka labbaika … Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka...
KEMBALI KE PESANTREN; MENJALIN UKHUWWAH DAN MENGUATKAN PERAN

KEMBALI KE PESANTREN; MENJALIN UKHUWWAH DAN MENGUATKAN PERAN

Pendidikan, Tarbiyah, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Suasana lebaran, seperti halnya 'Iedul Fithri 1446 H tahun ini. Bagi "insan pesantren", merupakan kesempatan dan memiliki makna tersendiri. Bukan persoalan modern atau tradisional, juga bukan masalah perkotaan atau pedesaannya. Yang jelas pesantren, yakni tempat para santri menimba ilmu dan menempa pengalaman hidup. Bahkan bukan sekadar aktivitas apektif, kognetif dan psikomotorik terbatas dalam ruang lingkup kawasan pesantren semata, melainkan kawasan yang melibatkan masyarakat luas. Sebagai lumbung kader, tempat persemaian dan pembibitan calon pemimpin umat, maka tempat ini layak apabila dimasukkan sebagai "pilar kekuatan umat" di antara dua pilar lainnya [yaitu masjid dan kampus]. Allaahu yarhamh Dr. Mohammad Natsir [sang maestro dakwah tanah air], m...
GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

GELOMBANG DALAM GELAS; MENYANGGA KEMULIAAN AGAMA DI TENGAH PRAHARA

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bagaikan pohon tinggi menjulang; Semakin tinggi, semakin kencang pula anginnya, semakin tembus menuju langit semakin berat pula ujiannya. Itulah gambaran umum kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib bin 'Abdil Muthalib radhiyallaahu 'anh. Lahir dari seorang ibu bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin 'Abdi Manaf. Pengangkatannya sebagai Khalifah ke-empat tidak seperti pengangkatan kepemimpinan [istauwlaa] sebelumnya; Simalakama yang penuh intrik, syak wasangka dan kecurigaan berkecamuk menyelimuti mereka. Bagaimana tidak, wafatnya sang Khalifah 'Utsman secara tragis oleh gerombolan pemberontak yang terhasut bara fitnah membuat situasi Madinah chaos tidak menentu. Siapa kawan dan siapa lawan, berbaur menjadi satu dengan kaum pemberontak. Tidak terkecuali, me...
GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

GHANIYYUN SYAAKIRUN; KONGLOMERAT YANG MEMILIKI RASA TAKUT DAN RASA MALU

Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Tidak sempurna rasanya, apabila membicarakan orang-orang mulia yang dermawan melewatkan sosok laki-laki "tajir abis" yang kekayaannya diabadikan sampai hari ini. Utsman bin 'Affan bin Abul 'Ash bin Umayyah bin Syamsin bin 'Abdi Manaf radhiyallaahu 'anh, inilah nama sang Khalifah ke-tiga yang dijuluki dengan dzun nurain, yakni pemilik "dua cahaya" yang dipersuntingkan dengan dua putri Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam [Ruqayyah dan Ummu Kultsum radhiyallaahu 'anhumaa]. Ketertarikan kepada kemuliaan seniornya Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallaahu 'anh karena masuk Islam, membuat dirinya berada pada barisan as-saabiquunal awwaluun, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Saat Khalifah 'Umar merasakan ajalnya semakin dekat [pasca peristiwa...
MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

MENDIGDAYAKAN ISLAM DI BALIK KESEDERHANAAN

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Setelah mengetahui keistimewaan dari kepribadian [manaaqib] shahabat Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallaahu 'anh, kini gilirannya mendulang hikmah sang Khalifah kedua kaum Muslimin yang dikenal dengan panggilan Abu Hafshin dan julukan Al-Faruuq. Gelar tersebut disematkan pada dirinya, karena sikapnya yang teguh dalam membedakan antara haq dan bathil. Adapun nama aslinya adalah 'Umar bin Khathab bin Nufail al-Quraisyi, yang mata rantai nasabnya bertemu dengan silsilah Rasulullaah pada datuk Ka'ab bin Lu'ay. Demikian Syaikh Muhammad al-Hudhari Beik memaparkan dalam Itmaamul Wafaa Fii Siiratil Khulafaa (Daarul Fikri: Tp. Tahun, hlm. 64) Sulit untuk tidak percaya, betapa orang-orang terbaik di samping Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam memberikan p...
KEDEKATAN TIADA LAWAN; PERSAHABATAN UNIK YANG PALING MENARIK

KEDEKATAN TIADA LAWAN; PERSAHABATAN UNIK YANG PALING MENARIK

Da'wah, Hikmah, Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Bagi para pembaca kitab Siirah Nabawiyyah atau Siirah Shahaabah, penggalan episode orang-orang mulia yang tidak mungkin terlewatkan adalah mereka Khulafaaur Raasyidiin. Para pengganti "kepemimpinan umat" dalam menjaga, memelihara dan mengembangkan risalah Allah 'azza wa jalla dan sunnah rasul-Nya. Selain itu, mereka pun memiliki kewajiban untuk menyebarkan misi kemanusiaan ke seantero jagad dengan landasan petunjuk Ilahi dan risalah kenabian tersebut. Panggilan terbaik pun layak disematkan untuk mereka sebagai "cikal bakal" generasi terbaik; Mulai dari orang-orang terdahulu mengenal Islam [as-saabiquunal awwaluun], sebaik-baiknya manusia [khairun naas], sebaik-baiknya abad [khairul quruun], hingga sebaik-baiknya umat [khairu ummah]. Sifat dan karakte...
RAMADHAN SEBAGAI BULAN LITERASI DAN TAFAQQUH FID DIIN

RAMADHAN SEBAGAI BULAN LITERASI DAN TAFAQQUH FID DIIN

Da'wah, Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Ada banyak keutamaan dan kesempatan bagi umat Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam memaksimalkan setiap derap langkah dan waktu di bulan Ramadhan; Mulai dari peningkatan amal ibadah kepada Allah 'azza wa jalla [at-tarqiyyah fii 'ubuudiyyatillaah], menggiatkan amal sosial dengan aktivitas yang mensejahterakan umat [al-mujaahadah fii a'maalil khair bi izdihaaril ummah], serta memakmurkan keilmuan Islam dengan pendalaman agama [at-ta'miirul 'ilmiyyah fit tafaqquh bid diin]. Rangkaian ibadah sebagai paket Ramadhan; Shaum di siang hari, qiyaamu ramadhaan di malam hari, ifthaar shaum dan bersantap sahur, menghidupkan tilawah Al-Qur'an, berburu laiylatul qadar, i'tikaf sepuluh hari dan malam terakhir [al-'asyrul awaakhir], hingga menunaikan umrah d...
PERKEMBANGAN RISALAH ‘AQIDAH DALAM BERAGAM PERSPEKTIF

PERKEMBANGAN RISALAH ‘AQIDAH DALAM BERAGAM PERSPEKTIF

Aqidah, Da'wah, Manhaj, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Sesuai makna asalnya, 'aqiidah berasal dari kata 'aqdun yang mengandung makna ribthun [artinya: ikatan kokoh]. Mayoritas ulama menarasikannya dengan kalimat terminologi "al-iimaanul jaazimu billaahi 'azza wa jalla wa maa yajibu lahu fii uluuhiyyatihi wa rubuubiyyatihi wa asmaaihi wa shifaatihi", yakni kepercayaan atau keimanan yang pasti terhadap Allah 'azza wa jalla dan apa-apa yang wajib bagi-Nya dari perkara uluuhiyyah, rubuubiyyah, asmaa dan semua sifat-Nya. Bahkan para ulama menambahkannya dengan keimanan terhadap rukun iman yang enam, mengimani perkara pokok-pokok agama yang datang dari ayat al-Qur'an dan hadits Nabi yang shahih, mengimani perkara ghaib dengan segala kabarnya, serta mengimani apa yang telah menjadi kesepakatan [ijmaa'] generasi um...
DARI BAITUL MAQDIS HINGGA DAMASKUS: TAHNIAH KEMENANGAN ATAS PEMBEBASAN BUMI ISRA MI’RAJ

DARI BAITUL MAQDIS HINGGA DAMASKUS: TAHNIAH KEMENANGAN ATAS PEMBEBASAN BUMI ISRA MI’RAJ

Aqidah, Diraasatul Adyaan wal Firaq, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien Dalam catatan sejarah, selain Isra Mi'raj peristiwa penting lainnya yang pernah terjadi di bulan Rajab adalah pembebasan Baitul Maqdis yang terjadi pada 27 Rajab, 583 H./ 1187 M. di bawah perjanjian "Shulh al-Ramlah" pada masa Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi. Mengingatkan kembali peristiwa terakhir tersebut, menjadi lebih bermakna apabila dikaitkan dengan gelora pembebasan negeri Syam awal tahun 2025 ini. Membicarakan Isra' Mi'raj, maka tidak bisa dilepaskan dari pembahasan bumi Syam yang mulia. Terutama Masjidul Aqsha, yang karena keberkahannya tidak diragukan. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menganjurkan, agar umatnya berziarah ke masjid tersebut: لا تشد الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ...
UNTUKMU, SANTRIKU YANG TELAH MENUNJUKAN KESUNGGUHAN

UNTUKMU, SANTRIKU YANG TELAH MENUNJUKAN KESUNGGUHAN

Hikmah, Tarbiyah, Uncategorized
Terkadang manusia tidak sadar, bahwa "guyonan" atau "candaan" bisa menyebabkan terpelesetnya tindak tutur seseorang yang dapat mengarah pada "dugaan penistaan agama". Misalnya seorang pemuka agama tertentu yang pernah menuturkan: "Boleh bayar 2,5% tapi sembahyang lima kali sehari, iya dong enak aja cuma 2,5% mau seminggu sekali. Eee beda kelas!". Demikian ujaran tersebut dituturkan dalam salah satu paparannya. Tentu kasus seperti ini penting untuk dicermati, termasuk para penyampai pesan keagamaan lainnya, tidak terkecuali para muballigh. Biidznillaah, kini Ukhtukum fillaah Dinda Kholifah, M.Li berhasil menuntaskan telaahnya dalam masalah ini. Dengan mengambil judul: "Ujaran Kebencian Sara dan Penistaan Agama Pada Khotbah Pendeta Gilbert Lamoindong; Kajian Pragmatik dalam Hukum" berhasi...
KALEIDOSKOP BIDANG KAJIAN DAN GHAZWUL FIKRI; REKAM JEJAK MADRASAH LANTAM MENARA DAKWAH

KALEIDOSKOP BIDANG KAJIAN DAN GHAZWUL FIKRI; REKAM JEJAK MADRASAH LANTAM MENARA DAKWAH

Da'wah, Kebangsaan, Tsaqofah, Uncategorized
Oleh: Teten Romly Qomaruddien A. Selayang Pandang Sejalan dengan visi Bidang Kajian dan Ghazwul Fikri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia [selanjutnya ditulis Dewan Dakwah], yaitu: "Terwujudnya bidang kajian yang menjunjung tinggi integritas moral, literasi ilmiah, edukatif, hikmah dan wasathiyyah", maka bidang ini pun merincikan beberapa tujuan pencapaian yang ingin dituju dengan misi-misi berikut: 1] Mengawal umat dengan panduan ilmu yang benar, 2] Mencerahkan umat dengan bimbingan berpikir yang selamat, 3] Mengajak umat menjalankan dakwah binaa'an dan difaa'an dengan penuh hikmah, 4] Menghidupkan pola wasathiyyah dalam manhaj 'aqidah, ibadah, dan akhlaq dalam bingkai ahlus sunnah wal jamaa'ah, dan 5] Mengokohkan sinergi perjuangan yang berteraskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. ...
error: Content is protected !!