MEMAKNAI “MADZHAB” AKAL SEHAT (Menafsir Fikir Menajam Rasa)
MEMAKNAI "MADZHAB" AKAL SEHAT (Menafsir Fikir Menajam Rasa)
Oleh:
Teten Romly Qomaruddien
Istilah "akal sehat", kini mendapatkan momentumnya. Betapa sontak dan terkejutnya, apabila seseorang (termasuk kita) atau pun kelompok tertentu apabila dikatakan memiliki "akal tidak sehat". Tentu semua orang akan berupaya membela diri dan menunjukkan kalau dirinya masih memiliki akal sehat itu.
Tanpa membeda-bedakan satu sama lain, Allah 'azza wa jalla memberikan anugerah besar untuk manusia, di antaranya berupa diberikannya akal. Makna Wa laqad karramnaa banii aadama; "Dan Kami muliakan Bani Adam ..." yang termaktub dalam QS. Al-Isra/ 17: 70 termasuk di dalamnya "anugerah akal". (Lihat: Ibnu Qayyim dalam Ighaatsatul Lahfaan Min Mashaaid as-syaithaan)
Dengan adanya akal, manusia mampu meng...