Oleh: Teten Romly Qomaruddien
Nahmadullaaha wa nasykuruhu ‘alaa ni’amihi atas segala yang telah dianugerahkan-Nya, di antaranya diberikan kesempatan berharga untuk mengantarkan sebuah buku yang diharapkan “si empunya cerita” bisa menjadi nasihat dan pengalaman untuk anak cucunya kelak. Atas idzinnya pula, kisah unik hidupnya bisa memberi pelajaran bagi generasi muda bahwa kesabaran menghadapi ujian dan kegigihan seseorang dalam menapaki karir kesuksesan tidak selamanya harus ditempuh melalui jalan kemewahan yang serba ada, melainkan keuletan dan mau belajar dari kekurangan diri.
Tahun 2022, qaddarallaah al-faqir dipertemukan kembali dengan seorang jamaah umrah yang sudah lama tidak berjumpa; Dari raut mukanya terpancar sangat sumringah penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, tertunaikannya ibadah umrah bagi dirinya merupakan cita-cita yang diimpikannya. Terlebih keinginan kuat untuk memberangkatkan umrah kedua orang tuanya. Yang lebih membekas lagi, bagi dirinya umrah adalah peringatan berharga dari Dzat yang Maha Kuasa untuk mengingat kematian dan nikmat yang patut disyukuri atas pencapaian bentangan panjang kisah suka duka hidupnya.
Pria Betawi yang perawakannya tidak tinggi namun padat dan energik ini, memiliki nama Melly Sandingar (anak sulung dari 10 bersaudara beda ayah, lahir di kampung Legon Tambun Selatan, 4 Maret 1979 dan besar di kampung Bulu) ini terlahir dari kedua orang tua yang asalnya bukan Muslim; Indra Saiman dan Maria (setelah masuk Islam, ibundanya berganti nama Siti Khodijah), keduanya tercatat sebagai pemeluk agama Kristen. Namun demikian, sejak kecil Melly dibebaskannya untuk menganut agama apa saja yang disukainya. Tidak heran, bocah cilik ini sudah terbiasa hilir mudik ke gereja dan vihara. Termasuk senang berkumpul “ikut-ikutan” belajar ngaji Al-Qur’an bersama anak sebayanya, hingga Melly pun disunnat pada usia 7 tahun atas saran Guru ngajinya.
Pendidikannya hanya tingkat dasar (lulusan tahun 1992 SDN 01 Setiamekar Tambun Selatan Bekasi). Sejak kecil hingga beranjak remaja sudah terbiasa berjibaku dengan beragam kepedihan dan keprihatinan; menyaksikan konflik keluarga dengan segala efeknya, menjadi anak pasar jualan kantong plastik, dagang buku (maaf, komik amoral), menjadi kernet angkot dan dagang kue rangi yang keuntungannya selalu habis dipakai “masang” judi.
Siapa sangka, sosok ayah yang kini dikaruniai 7 anak (dari dua istri; 4 dari istri pertama Yanti Susanti, 2 dari istri kedua Reni Pujianti plus 1 anak bawaannya). Semuanya mendapatkan perhatian dan bisa mengenyam pendidikan yang layak (mulai yang masih SDIT hingga yang telah lulus dari Perguruan Tinggi). Atas keuletannya dalam bekerja; mulai dari kuli panggul (1997), menekuni pengeboran sumur (1998-2014), dipercaya menjadi Kepala Cutting Barang di perusahan Garment, berlanjut menjadi Kepala Produksi, hingga masuk jajaran HRD dan menjadi kepercayaan “pak Bos” di tempat pekerjaannya.
Dengan berbekal ilmu tambahan berupa kursus Bahasa Inggris 6 bulan dan Ilmu Komputer, semua pengalamannya kini Melly curahkan untuk membangun perusahaan yang dirintisnya sendiri. Hidupnya yang penuh warna-warni, sekarang menjelma menjadi CV Dunia Warna Sukses Mandiri yang bergerak di bidang packaging sebagai suplier untuk memenuhi kebutuhan impor dan ekspor. Selama 15 tahun berpindah-pindah kontrakan, kini Melly pun mendiami tempat tinggal sekaligus kantor dan tempat workshop-nya, lengkap dengan taman sebagai tempat istirahat keluarga dan karyawannya.
Sebagai orang yang pernah menyaksikan langsung bagaimana Melly memanggul pipa bor dan bolak-balik mencari titik sumur dengan badan penuh tanah, al-faqir turut senang dan bahagia karena bisa langsung membimbing keluarganya ke tanah suci Mekkah.
Ketika ditanya pandangannya seputar peran agama dan pendidikan, Melly pun spontan menjawabnya: “Sekalipun sekolah saya hanya lulus SD, tetap saya mengharuskan anak-anak saya melanjutkan sekolah. Karena tidak semua orang yang nasibnya seperti saya, mendapatkan keberuntungan yang sama seperti saya”. Selain itu, menurutnya: “Agama itu sesuatu yang sangat batin, di dalamnya menjanjikan kenyamanan dan ketenangan”. Karenanya kita wajib percaya, bahwa “Kita sebagai makhluq, ada yang mengendalikan (yakni Allah Subhaatahu wa Ta’aala)”.
Seiring dengan motto hidupnya sekarang: “Jujur, rajin dan shabar”, maka Melly pun mengarahkan para karyawannya dengan empat prinsip yang wajib dipegang teguh dalam perusahaannya: 1) Disiplin dalam bekerja, 2) Tumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap perusahaan, 3) Utamakan shalat yang lima waktu, dan 4) Menjaga keselamatan dalam bekerja.
Dengan menyimak sekilas perjalanan hidupnya, kita diingatkan betapa ikhtiar untuk berubah yang dihiasi dengan penuh kesungguhan dan keimanan akan menyingkapkan taqdir manusia yang hakikatnya adalah hak Allah ‘azza wa jalla yang sangat misteri.
Benar Al-Qur’an dan Sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan akan hal ini:
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS Al-Hajj: 70).
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
“Dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Thalaaq: 3).
Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly menukil hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari shahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anh bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menuturkan dalam sabdanya:
“Sesungguhnya Allah telah menciptakan taqdir-taqdir seluruh makhluq lima puluh tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (Lihat: HR. Muslim No. 2653).
Semoga catatan ringkas ini bermanfaat dan buku kecil yang tersaji bisa menginspirasi para pembaca yang budiman. Sungguh Allah Maha Mengetahui ketetapan segala sesuatu yang manusia tidak mengetahuinya … Qad ja’alallaahu likulli syai’in qadran.
Maa syaa Allah
Hidup itu penuh perjuangan.berjuang tuk mencari ridho Allah. Tentu banyak cobaan dan rintangNg nya.dihadapi dengan penuh kesabaran. Begitu lah hidup
Maa syaa Allah …kisah yg sangat menyentuh hati ….
Masya Allah, terkagum dengan Pak Melly
Maa syaa Allah
Masyaallah,
Beliau Adalah Saudara ku,
Dan Beliau juga Sosok Pemimpin sekaligus Sosok OrangbTua yg perlu di teladani
Semoga Allah Swt selalu menjaga dan melindungi Beliau
Aamiin Allahuma Aamiin 🤲
MELLY SANDINGAR 🙏
Aamiin, semoga Allah istiqamahkan beliau diatas jalan yg Haq
Alhamdulillâh. Jazâkumullâhu khair. Mohon izin share.
Sebuah cerita perjalanan hidup yang sangat menginspirasi. Buah dari ketaatan kepada Allah SWT. maka balasan yang diterima di luar nalar manusia begitulah cara Allah,,, wa yarzuqhu man yasyaa,,, jazaakumullahu Ustadz
Waiyyakum