Selasa, September 10MAU INSTITUTE
Shadow

INDAHNYA REMBULAN CANTIKNYA BINTANG

INDAHNYA REMBULAN CANTIKNYA BINTANG

Oleh:

Teten Romly Qomatuddien

Gelapnya langit dan bertaburannya benda jagat raya kian menambah eloknya pemandangan malam. Dengan penuh ketundukkan dan kepatuhan akan perintah Penciptanya, mereka berputar sesuai garis edar menurut qadarNya.

Timbul tenggelam kadang kita melihatnya, menunjukkan bahwa semua berjalan seiring iradahNya. Berjuta-juta makhluq angkasa menunjukkan keagunganNya, terdiri dari galaksi bima sakti dan andromeda yang tak terhitung jumlahnya.

Di antara semua; ada matahari yang selalu setia menemani dengan cahaya terang di waktu siang, ada rembulan dengan pantulan sinarnya terangi malam dan ada gugusan bintang gemintang dengan kelap kelipnya, semakin hiasi indahnya langit di waktu malam.

Setiap waktu mereka muncul datang menyapa, setiap saat pula kita diingatkannya. Keberkahannya tak terkira, membuat makhluq lain selain mereka menjadi “faham” apa yang harus dilakoninya. Kapan musim penghujan datang dan kapan musim kemarau tiba. Jangankan manusia, hewan dan tumbuhan pun mensyukuri karunia dan rahmatNya yang tiada terhingga.

Bulan dan bintang salah satu di antara benda-benda itu, tampak menawan dilihatnya dari kejauhan. Seluruh mata manusia selalu menatapnya dan bergumam padanya. Ketika purnama tiba, terlontarlah kata-kata: “yaa Rabbanaa la’allal badru amaamanaa …”. Duhai yang Maha kuasa, biarkan rembulan yang tengah purnama senantiasa ada di hadapan kita …

Wahai diri, wahai jiwa … sebentar lagi ia datang menyapa kita. Kali ini ia datang tidak sendirian, melainkan membawa tamu kehormatan. Tamu yang mampu meredam amarah dan ankara murka, tamu yang dapat mengobati hati yang luka, tamu yang dapat menterapi jiwa yang gundah gulana dan tamu yang bisa meniupkan angin sorga untuk sebuah perubahan. Ia adalah “Ramadhan”, yang di dalamnya terdapat multi keberkahan dan kemanfaatan. Fiehaa mashaalih wa fiehaa manaafi’ sesuai makna “berkah”-nya.

Satu hal yang tidak boleh lupa, pesan emas yang selalu diingatkan panutan kita. Rasulullaah shalallaahu ‘alaihi wa sallam bertutur dalam sabdanya setiap bulan agung tiba: jaa-a ramadhan syahrun ‘azhiemun syahrun mubaarakun. Telah datang ramadhan, bulan agung bulan penuh keberkahan …

Ketika para ulama ditanya, adakah do’a khusus menyambut kehadirannya. Mayoritas mereka menjawabnya: Nabi akhir zaman, memberikan ketauladanan, setiap kita melihat rembulan pertama kali muncul, hilaal namanya, maka ucapkanlah do’a “Allaahumma ahillahu ‘alainaa bil amni wal imaani was salaamati wal islaami … Rabbii wa Rabbukallaah hilaalu rusydin wa khairin”.

Yaa Allah … jadikan hilal yang muncul untuk kami, hilal yang membawakan rasa aman dan menambah ghairah keimanan, hilal yang membawakan kedamaian dan semangat ke-Islaman … Tuhanku dan Tuhanmu wahai rembulan sama-sama Allah … Semoga hilal yang datang senantiasa menambah petunjuk dan kebaikan

Aamiin yaa Mujiebas saailiin …
___________________

Penulis adalah: Anggota Dewan Hisbah PP. Persatuan Islam (Komisi ‘Aqiedah), Anggota Fatwa MIUMI Pusat (Perwakilan Jawa Barat), Wakil Sekretaris KDK MUI Pusat, Ketua Bidang Ghazwul Fikri & Harakah Haddaamah Pusat Kajian Dewan Da’wah dan Ketua Prodi KPI STAI Persatuan Islam Jakarta.

Print Friendly, PDF & Email

1 Comment

  • Subhaanallah ustadz…suatu tulisan yang menggugah…ternyata hikmah diciptakannya oleh Allah bulan dan bintang adalah adanya tarikh hijriyyah dan juga navigasi laut…kita sebagai masyarakat awwam sebenarnya pengen tidak ada ribut antar ormas islam dalam setiap ru’yatul hilal…usulan saya sih dan telah saya sampaikan di Harian Republika bagaimana jika sidang itsbat ru’yatul hilal itu diselenggarakan oleh Organisasi Kerja Sama Islam bukan oleh masing-masing negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!