Rabu, November 13MAU INSTITUTE
Shadow

TUA TUA KELADI MAKIN TUA MAKIN MENJADI

TUA TUA KELADI MAKIN TUA MAKIN MENJADI // Itulah peribahasa populer yang sering muncul untuk menyebut perilaku orang berumur yang dikonotasikan negatif; over puber, tebar pesona, atau bertingkah muda. Padahal Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], memaknai “tua-tua keladi” itu bukan tua umurnya, melainkan juga pengetahuan dan pengalamannya. Secara asal kata, “keladi” mirip dengan caladium, yakni tanaman umbi-umbian serumpun talas-talasan [araceae] yang tidak berbuah besar [lebih pada hiasan]. Dengan demikian, sebutan “makin tua makin menjadi” yang telah melegenda itu, dimaknai positif dengan semakin menjadi bertambah kebaikannya; semakin berilmu, rajin ibadah, dan kebaikan lainnya. Adapun yang diingatkan Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah perilaku Qalbus syaikhi syaabbun ‘alaa hubbi itsnataini, thuulul hayaati wa hubbul maali; “Berumur namun panjang angan-angan dan semakin tamak.” [HR. Al-Bukhari, 6420 dan Muslim, 1046 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anh. 💫💟😊✒️ (@TenRomlyQ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!