KAMI SAMBUT HADIRMU WAHAI TAMU AGUNG RAMADHAN
KAMI SAMBUT HADIRMU WAHAI TAMU AGUNG RAMADHAN
Oleh:
Teten Romly Qomaruddien
Kita awali perbincangan ini dengan sapaan syair seseorang yang tengah dihiasi rindu berat akan kehadirannya. Bukan karena ini sebuah ajaran atau sebuah anjuran Rasul teladan, melainkan kesan dan bisikan batin yang tertanam dalam sanubari tersembunyi yang membuncah menjadi telaga kegembiraan:
"Kembang melati sungguhlah indah, di tengah taman jadi hiasan ... Harum ramadhan tercium sudah, salah dan khilaf mohon dimaafkan ..."
"Bunga terangkai terikat tali, lama dipandang indah sekali ... Biar pun ramadhan sebentar lagi, mohon maaf setulus hati ..."
Sebagai tamu agung engkau datang, tamu yang senantiasa membawa banyak kebaikan (mashâlih) dan kemanfaatan (manâfi') di dalamnya. Engkau laksana telaga atau ko...