BISIKAN HATI SERPIHAN KASIH SANG MENTARI (Catatan ke-3)
Jentikkan lentera itu … sahabat
Goresanku adalah riuh nadiku dalam ujud tak kentara
Terkadang persahabatan butuh pengorbanan … butuh pengertian … butuh kesan yang mendalam
Goresanku adalah untaian kata yang asah mata hati agar tak lagi berkarat
Kuingin hidup lebih bermakna tak hanya menunaikan apa yang sudah tertulis …
Ada rasa warnai labirin hidup yang penuh liku
Jentikkan lentera itu … bahwa hidup butuh kehidupan
Ada sahabat yang faham akan harapan …
Ada sahabat pilin indahnya piranti …
Bahwa kasih sayang bukanlah hal yang ma’ashi … jika dihidupkan ruh tazkiyah di dalamnya …
Ada sahabat jinjing tali batin … bahwa semua butuhkan perjuangan untuk dapat memahami … tidak takut ada cela di semua sela
Goresanku adalah gemuruh rindu yang meriuh …
Akan semua potensi persahabatan yang telah direnda
Bahwa jiwa butuh apresiasi … bahwa jiwa butuh saling menyapa … bahwa jiwa butuh ritme untuk satukan nada
Syukur berlaksa … kebahagiaan hati adalah lentera
Yang menyinari aura yang tersingkap
Jauh di lubuk yang terdalam … kau selalu jentikkan lentera … dan tak kan pernah jadi dian dalam cinta dan kasih sayang … dalam ketulusan yang berpualam bagai bunga krisan di putihnya ia
Semua yang telah mendewasakan … selalu bertutur tentang kekurangan dirimu … saat kita meminta nasihat
Semua yang menjuntai kebahagiaan … dalam rasa yang berbalut haru … bahwa kekurangan dirimu … adalah keagungan keperibadian sahabat
Sahabat … kutau hatimu dalam kedewasaan yang engkau ajarkan … adalah pancaran perhatian yang sering kita harapkan
Betapa semua yang telah terjalin … dalam ukhuwwah yang terbina … adalah mutiara yang tak kan lekang … hangat jiwa di saat tak ada lagi cahaya
Terima kasih sahabat … maaf dan tulus yang telah kau semat … adalah anugerah yang sangat aku pinta … (Diadaptasi Oleh: TenRomlyQ dari “Jentikan Jemari Rusmiati Sundari Syam”, 2011)