BERBURU KETENANGAN HIDUP … Alangkah bahagianya, siapa pun yang di akhir hayatnya mendapatkan sambutan Rabbul ‘Aalamiin dengan kalimat: “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan puas dan penuh keridhaan, masuklah dalam barisan hamba-hambaKu, dan masuklah ke jannahKu.” (QS. Al-Fajr/ 89: 27-30). Siapakah gerangan yang berbahagia itu? Mereka ternyata, “orang-orang yang bukan sekedar mencukupkan kenikmatannya dengan kenikmatan makanan, minuman, kesehatan raganya semata, melainkan kenikmatan Islam dan hidayah taufiqNya dengan senantiasa taqarrub dan mentaatiNya” (Ibnu Qayyim, Madaarijus Saalikiin, 1/277). Mereka pemilik akal sehat yang sesungguhnya, dikarenakan mampu menghadirkan rasa syukur yang sebenarnya. Benar, kata Syaikh ‘Aid al-Qarni: “Dalam ruh seseorang itu ada rasa lapar yang tak akan terkenyangkan kecuali dengan iman, rasa haus yang tak akan tersirami kecuali dengan al-Qur’an, dan jiwa yang selalu butuh yang tak mungkin bisa hilang kecuali dengan dzikrur Rahman.” (TenRomlyQ)