Selasa, April 16MAU INSTITUTE
Shadow

“MULUNGAN ELMU” TI KANG DEDDY

“MULUNGAN ELMU” TI KANG DEDDY// Saat Haflah Imtihan 2010, PPI 81 mengundang seseorang yang tak asing bagi kaum Muslimin Jawa Barat, khususnya Kota Kembang tahun 1980an. Sejak SD, ayahku telah bercerita: “Kalau jadi jagoan kayak Deddy Rahman, bapaknya ulama besar. Singa itu, sekarang akan ceramah”. Pria tegap, gagah, dan berwibawa. Itulah Ustadz Deddy Rahman (putra KH. E. Abdurrahman). Waktu itu ditaqdirkan dapat ber-muwajahah dengannya, ustadz pun memulai cerita: “Dulu saya sering dicari pihak berwajib, gara-gara suka bikin gaduh. Setelah sadar masih dicari juga. Bedanya, dulu diburu karena badung, sekarang karena dakwah saya katanya keras”. Berikutnya, ustadz pun bertutur: “Rumasa baheula bedegong ka kolot, maraneh mah bersyukur jadi santri”. Maksudnya: “Saya mengaku, dulu ngak patuh sama orang tua. Kalian wajib bersyukur, karena kalian menjadi santri”. Menurutnya, punya ilmu agama itu nikmat. Senakal-nakalnya santri, masih memiliki ilmu. Karenanya, berterimakasihlah pada orang tua!! (@TenRomlyQ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!