Kamis, Maret 28MAU INSTITUTE
Shadow

DALAM DAKWAH SEMUANYA EMAS; TAK ADA ANAK EMAS

DALAM DAKWAH SEMUANYA EMAS; TAK ADA ANAK EMAS// Selagi menjadi mahasiswa, pernah diberi amanah mendampingi seorang mentor membedah buku Fiqhul Waaqi’ karya Nashir Sulaiman al-‘Umr. Sebuah panduan praktis yang mengurai bagaimana aktivis dakwah wajib memahami realita ummatnya. Seorang peserta bertanya, mengapa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya “Amal apakah yang paling mulia? Terkadang Nabi menjawab: berbuat baiklah kepada orang tua, shalatlat di awal waktu, infaqlah di jalan Allah, bahkan menjawab berjihadlah di jalan Allah”. Sang mentor menjawab, “Itulah Nabi, beliau sangat memahami realita, dan tahu siapa yang bertanya, maka jawaban disesuaikan dengan kadar akal orang yang bertanya”. Demikian pula dalam hal peran dakwah, semua muslim berakal dan dewasa memiliki tugas dakwah. Bahasa Allaahu yarham Dr. Mohammad Natsir: “Jangankan orang yang panca inderanya lengkap, yang tuli sekalipun bisa berperan dalam perang, yaitu menyulut meriam tanpa harus menutup telinga”. ✍️☪️💟 (@TenRomlyQ)

Print Friendly, PDF & Email

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Sri Haryanti Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!