MARHABAN BIL KITÂBIL JADÎD WAL ‘ILMIN NÂFI’ IN SYÂ ALLÂH … “Seni dan budaya, semuanya bisa sirna dengan sendirinya seiring perjalanan hidup manusia. Yang akan terpatri dalam jiwa seseorang itu, hanyalah keyakinan seseorang terhadap agama …” Kurang lebih seperti itulah ungkapan seorang Henry Louis Bergson (1859-1941). Sebagai seorang filosof Prancis basteran Inggris dan Polandia ini, akhirnya mengakui, bahwa yang abadi itu adalah “keyakinan”. Itulah yang menyebabkan dirinya disebut-sebut seorang filosof etika, walaupun sebenarnya sebahagian kalangan menyebutnya seorang berdarah Yahudi yang atheis. ‘Ibrah yang bisa kita petik adalah: “Betapa beruntungnya kita, ketika iman, Islam dan ihsan masih tertanam kuat dalam jiwa. Fithrah Tauhîd yang Allah ‘azza wa jalla anugerahkan untuk manusia, itulah amanah asasi yang wajib kita jaga dan kita pelihara”. Hadirnya buku “Risalah Aqidah” yang diterbitkan Risalah Press Bandung ini, semoga turut andil dalam rangka memelihara aqidah ummat. (@TenRomlyQ., 6/2/2020)