BERATNYA MENJADI AL-KHALAFUS SHAALIH … Generasi terdahulu, secara bahasa disebut salaf. Karenanya para Nabi dan Rasul sebelum, adalah salaf bagi Nabi akhir zaman. Demikian pula shahaabat, yang hidup di masa Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, merupakan salaf bagi generasi berikutnya (taabi’in, taabi’ut taabi’iin). Ketiganya ditegaskan Rasulullah sebagai “sebaik-baiknya manusia” (khairun naas) dan “sebaik-baiknya generasi” (khairul quruun). Para ulama menyebutnya “tiga generasi utama” (al-quruunus tsalaatsah al-mufadhdhalah), singkatnya mereka disebut as-salafus shaalih. Adapun generasi setelah mereka, berdasarkan riwayat yang dipetik As-Syaukani, disebut a’jabukum iimaanan ‘indallaah, yakni generasi yang menakjubkan keimanannya di sisi Allah ‘azza wa jalla (itu pun kalau beriman setelah ketiadaan sang Rasul). Atau istilah lain khalafun ‘uduulun, yakni generasi belakangan yang berkualitas (iman, ilmu, dan amal). Itulah al-khalafus shaalih yang ternyata tak mudah!!! (@TRQ)