MAJELIS ILMU DAN TADABBUR HUURUN ‘IEN KOTA BEKASI SELENGGARAKAN KAJIAN DAN BAKSOS DI KOMPLEK PESANTREN PERSATUAN ISLAM CIBATU GARUT
Memenuhi program khususnya, Majelis Ilmu dan Tadabbur Huurun ‘Ien Grand Prima Bintara Kota Bekasi menyelenggakan kajiannya secara outing house di komplek Pesantren Persatuan Islam No. 81 Cibatu Garut.
Kajian terbuka untuk umum; dihadiri jama’ah lingkungan pesantren, para sepuh dan asatidz pesantren, juga sebahagian santriwan-santriwati ini terselenggara bertepatan dengan hari jum’at, 28 September 2018, mulai pukul 10.00 dan berakhir jelang pelaksanaan ibadah jum’ah 11.45 WIB.
Majelis yang dipimpin Ibunda Hj. Sri Haryanti bersama suami Ayahanda H. Mohammad Yahya ini, bertolak dari kota pejuang “Baghasasi” alias Bekasi tepat pukul 05.00 WIB bakda shalat shubuh berjamaah. Di samping ada Taujieh Rabbani sepanjang perjalanan dengan tema: Rihlah Ilmiah para Penuntut Ilmu, juga diramaikan dengan “bagi-bagi hadiah” bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan. Mulai dari hafalan ayat, hafalan hadits, materi fiqih, materi ‘aqiedah, sierah, hingga sejarah masuknya Islam ke Nusantara, khususnya Bumi Tatar Pasundan.
Semua itu dilakukan untuk lebih terciptanya iklim kondusif selama perjalanan, terlebih menghadapi kemacetan yang mengular sepanjang Bekasi hingga Karawang Timur. Nanun lebih dari itu, hal ini dilakukan dalam rangka review memori pelajaran-pelajaran yang selama ini sudah disampaikan agar tidak “karatan” atau “menguap” ke langit, bahkan ngak turun lagi, alias menghilang tanpa bekas. Tutur pembimbingnya, yang spontan disambut ger-gerran ummahat huurun ‘ien dengan penuh riang.
Setibanya di lokasi, kafilah pun disambut pihak Rijaalul Ghad dan Ummahaatul Ghad, yakni organisasi intera pesantren yang sejak pagi setia menunggu rombongan majelis “Bidadari” tiba di lokasi.
Dalam sambutannya, Ustadzah Nizmah Jawas menyampaikan pesan-pesan sambutannya dengan singkat. “Sebenarnya rencana rihlah ini sudah lama diagendakan, dan kami bersyukur qaddarallaah di hari jum’at inilah dapat terlaksana.” Demikian tutur Bunda bercadar ini, sambil menyerahkan “seserahan” atau barang bawaannya secara simbolik; berupa Mushhaf al-Qur’an, kebutuhan logistik dan infaq/ shadaqah jariyah untuk turut andil dalam jihad tarbiyah pembangunan asrama santri pesantren.
Kajian bersama pun dimulai dengan gaya santai, sambil menikmati kulub suuk, seupan kacang kadele, seupan cau plus kicimpring, goreng ulen and ranginang membuat suasana ukhuwwah tambah meriah. Semoga persaudaran yang terjalin, menghunjamkan ingatan terhadap keteladanan Muhaajirin dan Anshaar di masa kenabian.
Adapun materi kajian yang disampaikan Pimpinan pondok pesantren, sebagaimana tertera pada bentangan layar spanduk: “Ikhtiar Mencari Kedamaian di Tengah Kecemasan” dapat dibaca langsung pada www.madrasahabi-umi.com atau dapatkan pdf-nya di WAG Majelis Ilmu Huurun ‘Ien.
Sebelum kafilah melanjutkan “tafakkur”-nya ke Kawasan produksi kulit Sukaregang dan Pusat souvenir Cochodot kota Garut, serta mampir di Asep Strowberry Kadungora. Alhamdulillaah … kafilah pun sempat berziarah ke tempat peristirahatannya Allaahu yarhamh Ummi Yazied di salah satu bukit kecil Kampung Cikarag Mekarsari Cibatu untuk mendo’akan dan mengingatkan akan kematian.
Semoga Rabbul ‘Aalamien senantiasa membimbing kita dengan tashfiyah dan tarbiyah hingga kita ada dalam berkahNya. Aamien yaa Rabbal ‘Aalamien …..
🌿✍ 🥀… قف دون رايك في الحياة مجاهدا … ان الحياة عقيدة و جهاد … 🌾🕌☘
Berkata seorang Penyair Syauqi Beik: “Berpegang teguhlah engkau dengan pendirianmu (dalam hidup ini) untuk menjadi seorang mujahid … Sesungguhnya hidup ini hanya bisa diperjuangkan dengan ‘aqiedah dan jihad”
Lembur Garut, 18 Muharram 1430 H./ 28 September 2018
Subhanalloh, jazaakumulloh ilmunya