Rabu, November 13MAU INSTITUTE
Shadow

TA’LIM TARBAWI PEMUDA PERSIS CIBATU-PPI 81 CIBATU GARUT

TA’LIM TARBAWI PEMUDA PERSIS CIBATU-PPI 81 CIBATU GARUT

HALAQAH KE-2
Bersama:
KH. Teten Romly Qomaruddien, MA. (Mudier ‘Aam)
Saripati Taujieh: “Gigih dalam Menuntut Ilmu; Pengorbanan Terbesar Pelajar Sejati”

A. Dalil dalam Menuntut Ilmu

1) Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 28:

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Penjelasan:

Tidak semestinya orang-orang mukmin itu berangkat semua ke medan perang, karena mereka bisa ditumpas habis apabila musuh mereka berhasil mengalahkan. Semestinya sebagian dari mereka pergi ke medan jihad dan sebagian lainnya pergi untuk memperdalam ilmu agama. Hal ini dijelaskan Al-Haafizh Ibnu Katsir dalam Tafsiir Al-Qur’aanul ‘Azhiim.

2) Al-Qur’an Surat Fathir ayat 28:

..ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ …

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, adalah ahli ilmu (ulama).”

Penjelasan:

Ayat ini merupakan ayat yang menjelaskan bahwa kunci ilmu terletak pada para ulama sebagai ahli waris para Nabi. Menurut Syaikh Abdurrahman Nashir Sa’di dalam salah satu kitabnya Taisiir Kariimir Rahmaan Min Kalaamil Mannaan bahwa ulama sejati mempunyai dua kriteria; ahlul khasyyah dan ahlul karaamah. Disebut demikian, karena mereka takut kepada Allah SWT karena ketinggian imannya dan mereka menjadi terhormat karena kemuliaan ilmunya.

3) Hadits Rasulullah SAW tentang Pentingnya Bergegas dalam Menuntut Ilmu

منْ سَلَكَ طَريقًا يَبْتَغِي فِيهِ علْمًا سهَّل اللَّه لَه طَريقًا إِلَى الجنةِ

“Siapa yang menempuh perjalanan untuk bergegas mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalanya menuju surga.” (HR. Abu Dawud dari Abu Darda’ radhiyallaahu ‘anh)

B. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu:

1) Orang berilmu bagaikan cahaya Bulan purnama di antara bintang bintang gemintang

2) Orang berilmu akan mendapatkan sa’aadatud daarain; ad-dunyaa wal aakhirah, yakni kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Haafizh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengistilahkan dengan:

طريق الهجرتين وباب السعادتين

“Dua tempat berhijrah dan dua pintu tempat kebahagiaan.”

C. Petikan Nasihat Ustadz:

1) Ingatlah pesan Luqmanul Hakim (bukan Nabi dan bukan Rasul), melainkan seorang manusia biasa yang diberi hikmah, yakni “ilmu di atas ilmu”. Beliau bertutur kepada anaknya:

ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺯﺍﺣﻤﻬﻢ ﺑﺮﻛﺒﺘﻴﻚ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻳﺤﻴﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﺑﻨﻮﺭ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﺤﻴﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﺑﻮﺍﺑﻞ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ

“Wahai anakku, bergegas duduklah engkau bersama mereka (ahli ilmu, ulama) dan berdesakanlah bersama mereka dengan kedua lututmu ketika berhadapan dengan mereka. Karena sesungguhnya Allah SWT akan menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan curahan hujan.”

2) Jadilah kalian orang orang yang mampu mengajarkan ilmu (عالما). Jika tidak mampu, maka jadilah orang yang menuntut ilmu (متعلما). Jika tidak mampu, jadilah orang yang mau mendengarkan ilmu (مستمعا). Jika tidak mampu, jadilah orang yang simpati terhadap ilmu dan penuntutnya (محبا). Dan janganlah kalian ingin menjadi orang kelimanya, maka kalian akan binasa.

3) Berbahagialah kalian menjadi makhluq langka (ghuraba) … Kalian asing dan langka di tengah penduduk bumi, namun kalian familiar di antara penduduk langit. Raihlah kecintaan terhadap ilmu Allah dan rasul-Nya di atas segalanya, niscaya seluruh makhluq akan mencintai dan meridhai kalian … 🖤🖤
____

*) Diikhtishar oleh:
Sri Wulandari (Santri UG Asrama Putri Mantaf)

🏆 Santri mantaf “mandiri tafaqquh fiddin”
🏆 Jika dikatakan Islam, maka sambutlah dengan teriakan: “Allahu Akbar”
🏆 Jika dikatakan Persatuan Islam, maka jawablah: “mujaddid”
🏆 Jika dituturkan Pesantren Persatuan Islam, maka pekikkan kalimat: “mujaahid, mujtahid”
🏆 Jika disampaikan Santri Persatuan Islam, maka jawablah “RG-UG anak Emak harepan bapak …🌙🖤🌺🏹”

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!