Jumat, April 19MAU INSTITUTE
Shadow

MENJADI MUWAHHID

MENJADI MUWAHHID// Bagi pembaca Al-Qur’an, siapa yang tak kenal Luqmanul Hakim? Sosok bijak yang bukan Nabi, bukan pula Rasul. Para mufassir tak mendetailkan ketepatan asal muasalnya, sekalipun ada yang menyebut dari Sudan. Yang jelas, Ibnu Katsir memaparkan perawakannya; hitam, pendek, keriting, tak mancung, dan bibir tebal. Namanya populer seperti para Nabi dan keluarganya semisal Alu ‘Imran. Allah ‘azza wa jalla memberikan keutamaan berupa hikmah, yakni “ilmu di atas ilmu” di mana segala nasihatnya menjadi anutan. Sangatlah wajar, namanya diabadikan dalam kitab suci dengan nama “Surat Luqman”. Karakteristik nasihatnya yang paling utama adalah “ketauhidan”, Yaa bunayya laa tusyrik billaah innas syirka lazhulmun ‘azhiim; “Wahai ananda, janganlah engkau menyekutukan Allah! Sesungguhnya perbuatan syirik, merupakan kezhaliman teramat besar.” [QS.31:13]. Tak terkecuali nasihat pentingnya ilmu, dan keutamaan bersahabat erat dengan ahli ilmu sebagaimana dituturkan Imam Malik rahimahullaah.✒️💟 (@TRQ)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!