YANG TERSEMBUNYI DI BALIK MODERASI BERAGAMA // Gelombang moderasi beragama semakin menunjukkan eksistensinya, ibarat kata pepatah: “Kalau ingin memadamkan kobaran api, maka harus dicari dan dimatikan sumber baranya”. Demikian pula dahsyatnya gelombang yang semakin liar dan bisa memporak porandakan segala tatanan hukum, moral, dan etika, juga dapat membenamkan agama. Hal ini tak dapat dilepaskan dari akar yang menjadi sumbernya. Untuk membuka tirai itu, minimalnya ada tujuh point penting yang perlu kita soroti dalam diskusi “Menyoal Perkawinan Beda Agama” ini. Beberapa point yang dimaksud, adalah sebagai berikut: 1) Adanya kerancuan teologis dalam beristidlal, 2) Adanya bias tafsir, 3) Berkecamuknya perang terminologi, 4) Menetasnya embriologi liberalisasi beragama, 5) Terjadinya sensasi dalam beragama, 6) Mengabaikan maqaashidus syarii’ah, dan 7) Adanya upaya mengoyak hukum yang telah tersifati dalam Sila Ketuhanan yang Maha Esa dan amanat Undang-undang Dasar 1945. Selamat!!! 💫☪️💟✒️ (@TenRomlyQ)