MENTOR “PEMULASARAAN JENAZAH” ITU, KINI TUTUP USIA // Pria gempal asal Bumiayu itu, dikenal oleh lingkungan sejawat dan kawan-kawan perjuangannya di jam’iyyah sebagai mentor “pemulasaraan jenazah” yang handal. Suatu saat, Ustadz Asro [aslinya H. Muhammad Sudarno] kami panggil untuk menjadi mentor pertama kali “Kaifiyyat Pengurusan Jenazah” di Masjid Wadhhah ‘Abdurrahman Al-Bahr Tambun Selatan Bekasi [tahun 1999-2000an]. Bahkan ada cerita yang membuat diri ini meringgis dan sedikit senyum, qaddarallaah mobil yang kami pakai jemput ustadz untuk pelatihan mesinnya “mati nyala” di lintasan Kereta Api Pasar Tambun [sebelum ada terowongan]. “Wadduhh hati-hati pak sopir, jangan mentang-mentang mau pelatihan mengurus jenazah dong!!”, guyonnya sambil ngehkeh tertawa cemas. Alhamdulillaah selamat. “Kalau tukang mandiin jenazah meninggal, lalu siapa yang akan memandikannya?” Tuturnya di hadapan para jamaah. Karena itu, menurutnya: “Setiap keluarga minimal ada satu saja yang harus bisa memulasara jenazah, jangan sampai tidak sama sekali!”, tegasnya lagi. Kini, tepat hari Senin, 16 Mei 2022 jam 01.00 WIB., Ustadz yang pernah menjadi Mudier Madrasah Al-Istiqomah Pasar Balimester Jatinegara Jakarta Timur dan Guru Tetap PPI 52 Jalan Mardani Jakarta Pusat ini dipanggil ke haribaan Allah ‘azza wa jalla setelah berjuang menghadapi ujian sakit yang dideritanya kurang lebih lima tahunan. Semoga Dzat yang Maha kasih sayang menerima segala ikhtiar perjuangannya, dan dimasukkan ke dalam golongan ahlul ‘aafiyah wal manzilah. Semua keluarga dan handai tolan menyayangimu, namun Allah lebih sayang kepadamu. Allaahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafiihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu … 💫☪️💟✒️ (@Ta’ziyah TenRomlyQ)