Jumat, April 26MAU INSTITUTE
Shadow

INTERNASIONALISASI HARAMAIN (Upaya Makar Ambil Alih Qiblat)

INTERNASIONALISASI HARAMAIN (Upaya Makar Ambil Alih Qiblat)
Oleh:
H.T. Romly Qomaruddien, MA

Terlepas plus minusnya penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, pemegang otoritas wilayah tanah suci Mekkah – Medinah Khaadimul Haramain as-Syariefain dari raja-raja Kerajaan Saudi Arabia [KSA] terus melakukan pembenahan infrastruktur demi pelayanan maksimal para tamu Allah yang membajirinya setiap bulan-bulan haji.

Namun demikian, khidmat yang sudah maksimal itu masih ada pihak-pihak tertentu yang menyoalkannya. Di antaranya, munculnya gagasan internasionalisasi haramain . Yang paling getol mengusung ide ini sepanjang sejarahnya, adalah Moammar Khadafy [Lybia] dan Ayatullah Khomenei [Pemimpin Spiritual Iran]. Dengan berbagai alasan buruknya pelayanan ibadah haji, mereka gencar melayangkan kritik-kritik pedasnya. Masalahnya, seburuk itukah pelayanan KSA terhadap para tamu Alloh sebagaimana mereka kritikkan? Atau ada maksud lainnya? Mereka senantiasa mengusulkan agar haramain [dua kota suci; Mekkah dan Medinah] diserahkan penyelenggaraannya ke dunia Islam. Lalu siapa yang dimaksud mereka dunia Islam? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menggelayut dalam pikiran.

Sejak berdirinya KSA tanggal 23 September 1932 dan runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani tanggal 3 Maret 1924, maka secara otomatis urusan kota suci menjadi tanggung jawab KSA sejak dipimpin Malik ‘Abdul ‘Aziez bin ‘Abdirrahman as- Sa’ud hingga raja-raja sesudahnya.

Ada banyak peristiwa yang melintas, di mana huru-hara pernah terjadi di kota suci ini; mulai pendudukkan ka’bah oleh sekelompok bersenjata yang dipimpin Juhaiman al-Otaibi tanggal 20 November 1979 [sekelompok pemuda gurun yang menamakan Al-Mahdi], huru-hara Makkah atas nama “anti Amerika” oleh warga Iran [1987], demontrasi warga syi’ah Al-Qathif dan Damam. Menyusul peristiwa-peristiwa lainnya; mulai peluncuran rudal scud oleh pasukan Shaddam Husein [Iraq] ke arah Mekkah ketika menginvasi tetangganya Kuwait, peluncuran rudal balistik pasukan Houtsi syi’ah Yaman ke arah Mekkah dan disusul upaya pembakaran kiswah ka’bah belakangan ini oleh seorang warga Iran. Di samping itu, terjadi pula mushibah-mushibah murni yang menimpa jama’ah haji [terowongan muaishim, tragedi Mina, jatuhnya crane]. Semua ini menjadi deretan panjang yang mengarah pada sejumlah tuduhan “ketidak mampuan” KSA dalam pelayanan dan jaminan keamanan para jama’ah.

Keinginan “menguasai” haramain sebagai dua kota suci Islam sudah sekian lama diidam-idamkan sejak zaman Hamdan Qaramith [sekte kebathinan syi’ah ekstrim Qaramithah]. Benar apa yang dikhawatirkan para analis dan sejarawan selama ini; Walid al-A’zhami yang menyebut Revolusi Khomeneiyyah merupakan warisan kebencian turun temurun dan penyebaran pemikiran destruktif. [Lihat Al-Khomeneiyyah Warietsatul Harakaat al-Haaqidah wal Afkaar al-Faasidah: 1988], Dr. Abdul Mun’im an-Nimr yang mengingatkan terjadinya persekongkolan merebut ka’bah telah dimulai sejak masa lalu. [Lihat Al-Mu’ammaraat ‘alal Ka’bah minal Qaraamithah ilal Khomeneiyyah: 1988] dan Dr. Raghib Sirjani, juga Dr. Adam bin ‘Abdillah al-Hilaly yang memaparkan bagaimana cita-cita besar tegaknya kembali Daulah Syi’ah atau kembalinya Imperium Persia Raya yang tengah mereka perjuangkan hingga memuncaknya keyakinan ideologis mereka dengan dalih yang dibuatnya sendiri fa inna karbala afdhalu minal Ka’bah; “Sesungguhnya Karbala lebih utama ketimbang Ka’bah”. (Lihat Nashaaih Ghaaliyah: 1988 dan As-Syi’ah Nidhaal am Dhalaal: 2014). Masih adakah kejujuran sejarah? Dapatkah keadilan, persatuan dibangun di atas kedustaan yang sudah menggurita? Semoga tidak lekas melupakan sejarah …

Semoga Rabbul ‘Aalamiin senantiasa menjaga dan memelihara haramain, orang-orang yang beribadah di dalamnya dan melindungi orang-orang yang memuliakannya. Aamiin … Wallaahul musta’aan
__________________

Penulis adalah:  Pegiat dan pemerhati Kajian Tsaqaafah dan Hadhaarah Islaamiyyah

Print Friendly, PDF & Email

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!