MIN AYYI “BARIISIN” ANTA?// Kelembagaan ulama merupakan ikhtiar tepat yang telah diakui eksistensinya. Adapun maksimal dan belum maksimal, hal lumrah yang masih terbentang waktu untuk memprimakannya. Maraknya tagar “Bubarkan MUI”, sangat a-historis atas upaya para tokoh dan lembaga Islam yang ada. Di samping hadirnya sebagai pengawal dan pemelihara aqidah ummat [himaayatul ummah], juga menjadi penyambung lidah dalam mewujudkan mashlahat umum pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Imam Al-Ghazali bertutur: Al-Ulamaa milhul bilaad; “Ulama itu garamnya negara”. Kata Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di: “Mereka itu ahlul karaamah dan ahlul khasyyah; karamah karena kemuliaan ilmunya, dan khasyyah saking takut karena imannya”. Demikian beliau menjelaskan: Innamaa yakhsyallaaha min ‘ibaadihi al-‘ulamaa; “Sesungguhnya di antara hamba-hamba yang takut kepada Allah adalah ulama.” [Perh. QS.35:28]. Dengan kondisi seperti itu, Min ayyi “barisin” anta?. Anda termasuk barisan mana? Allaahu yahfazhnaa💫☪️✒️ (@TRQ)