ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM β¦ // Itulah bentuk interospeksi sekaligus harapan. Berlomba menuju ampunan Dzat pemilik surga yang luasnya meliputi langit dan bumi, adalah keniscayaan. Bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang menginfaqkan hartanya di kala lapang dan sempit, yang menahan amarah, serta mereka yang pemaaf atas kesalahan sesamanya. Juga diberikan bagi mereka yang apabila berbuat buruk (fahsyaa’), atau berbuat aniaya (zhaalim), lalu bersegera mengingat Allah ‘azza wa jalla dan memohon ampunanNya dengan serta merta tidak mengulangi perbuatan buruknya. Ketika menafsirkan QS. Aalu ‘Imraan/3:135, para mufassir mutaqaddimuun, baik At-Thabari, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir hingga Al-Baghawi, dan lain-lain senantiasa menghubungkannya dengan hadits Imam Ahmad, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud tentang keutamaan istighfaar. Benar nashihat seorang bijak yang cukup menyentuh qalbu menghentak jiwa yang lemah ini: “Sekecil apa pun iman kita, semoga bisa menjadi penghalang amal buruk kita”. π«ππΈβοΈ (@TenRomlyQ)
Alhamdulillah
Semangkin mantep dan canggih.
Meni reueus pisan.
Ana nyimak Tadz.
Barokalloh
Diantos di WARUNG NASI SUKAHATI PADALARANG.
Mangga di search in Google map.