Oleh: Teten Romly Qomaruddien

A. Selayang Pandang
Sejalan dengan visi Bidang Kajian dan Ghazwul Fikri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia [selanjutnya ditulis Dewan Dakwah], yaitu: “Terwujudnya bidang kajian yang menjunjung tinggi integritas moral, literasi ilmiah, edukatif, hikmah dan wasathiyyah”, maka bidang ini pun merincikan beberapa tujuan pencapaian yang ingin dituju dengan misi-misi berikut: 1] Mengawal umat dengan panduan ilmu yang benar, 2] Mencerahkan umat dengan bimbingan berpikir yang selamat, 3] Mengajak umat menjalankan dakwah binaa’an dan difaa’an dengan penuh hikmah, 4] Menghidupkan pola wasathiyyah dalam manhaj ‘aqidah, ibadah, dan akhlaq dalam bingkai ahlus sunnah wal jamaa’ah, dan 5] Mengokohkan sinergi perjuangan yang berteraskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
Dengan motto pengkajian dan penelitian: “Cermati, kaji dan sikapi”, maka bidang ini berharap bisa berkontribusi lebih baik, disiplin dan responsif terhadap realita yang berkembang sehingga bisa dirasakan hadir dan memberi jawaban di tengah-tengah keresahan dan kegelisahan umat.
Salah satu kekhususan yang wajib ada pada bidang ini adalah pengkajian rutin dalam bentuk “madrasah pemikiran”; Baik berupa diklat gabungan [bersama Majlis Fatwa dan Bidang Kerukunan Umat Beragama], ataupun aktivitas penulisan dan penelitian ilmiah berupa buletin tsaqafah “Ghazwul Fikri News” yang terhimpun di dalamnya artikel-artikel dengan tema bahasan yang beragam.
B. Menghidupkan Tradisi Berliterasi
Terpeliharanya kemurnian Islam [ashaalatul Islaam] sangat ditentukan oleh sejauhmana umat Islam memiliki komitmen untuk melestarikan ajaran agamanya. Sebagai agama yang memiliki ajaran paripurna dan mengakar, di dalamnya terkandung khazanah mulia sepanjang sejarah manusia.
Literasi suci [turaats muqaddas] yang memiliki nilai kokoh sifatnya [tsawaabit] berupa wahyu Allah ‘azza wa jalla dan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dijelaskan dengan pandangan yang menghargai akal pikiran [tanpa menuhankannya]; Membuat keduanya berjalin berkelindan, membentuk sinergi yang kuat dalam menyemai peradaban kekinian dan berkemajuan [mu’aashirah, mustaqbalah] yang dapat melahirkan berbagai literasi lain yang tidak suci sifatnya [ghair muqaddas] dan bisa berubah [mutaghayyiraat] tanpa kehilangan nilai-nilai asasinya. Kembali kepada pokok ajaran agama, tidak berarti harus menjadi rigid. Dan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas, tidak berarti harus menjadi liberal.
Dengan semangat berliterasi, banyak faidah yang dapat dihasilkan; Mulai dari tersingkapnya mutiara ilmu yang selama ini terpendam dalam karya-karya para ulama terdahulu [qudamaa], tertuliskannya temuan-temuan baru yang bisa melengkapi temuan sebelumnya, tidak menguapnya pandangan keilmuan [nazharaat ‘ilmiyyah] para intelektual karena telah dipatrikan dalam sebuah karya, bisa menjadi tolok ukur evaluasi terhadap pencapaian keberhasilan, dan sekaligus bisa menjadi media komparasi dalam menimbang kembali hasil telaah para ahli sebelumnya.
Dalam konteks Bidang Kajian dan Majlis Fatwa, sekalipun masih jauh dari sempurna beberapa buku yang telah dipublikasikan melalui panggung ilmiah [baik di Silatnas dan Rakornas] Dewan Dakwah adalah: Tiga Pilar Dakwah; Masjid, Pesantren dan Kampus [Rakornas Yogyakarta], Fatwa Kebangsaan [Rakornas Kota Padang], ‘Aqidah dan Manhaj Dakwah dalam Bingkai Siyasat Keumatan [Rakornas Jakarta], Memuliakan Bendera Tauhid [respon terhadap pembakaran bendera bertuliskan Laa ilaaha illallaah] dan Panduan Politik Islam [belum dicetak].
Selain itu, Bidang Kajian pun menulis beberapa buku praktis untuk para da’i, di antaranya: Ilmu dan Ahli Ilmu, Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah, Kuliah ‘Aqidah dan Manhaj, Problematika Syar’i Ibadah Haji dan Umrah [bersama Hudaya Safari], dan Tuntunan Ibadah Shalat Praktis [bersama Majalah Sahabat], serta puluhan bahan buku lainnya yang masih dummy.

C. Kajian, Fatwa dan Ghazwul Fikri
Dalam rangka mengejewantahkan program khas tersebut, Bidang Kajian ini pun menjalankan tugasnya dengan membidik objek kajian dan penelitian yang tengah berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Adapun program-program yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. Mubaahatsah Senin ke-2 dan ke-4
Bersama Majlis Fatwa Dewan Dakwah yang dipimpin Allaahu yarhamh K.H. Syamsul Bahri Ismail, M.H., setiap Senin ke-2 forum mubaahatsah ini mengkaji ulang kembali dan sekaligus mengokohkan apa yang pernah disidangkan sebelumnya, yaitu: Mekanisme Kinerja Fatwa Majlis Fatwa Dewan Dakwah, Fatwa Natal [bersama Bidang KUB Dewan Dakwah], Fatwa Tahun Baru [bersama KUB Dewan Dakwah], Pembahasan Masaail Zakat dan Wakaf, Fatwa Penentuan Mathla’ Hilal Ramadhan dan Shaum ‘Arafah, Fatwa Binaa’an dan Difaa’an, serta Fatwa Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan.
Sedangkan forum mubaahatsah Senin ke-4, dipimpin langsung oleh Ketua Bidang Kajian dan Ghazwul Fikri, melanjutkan “Madrasah Ghazwul Fikri” [tadinya setiap hari Selasa ke-2] yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya [Lihat: madrasahabi-umi.com, “Dari Madrasah Ghazwul Fikri Untuk Umat”].
Adapun pengkajian berikutnya, dilanjutkan dengan tema-tema: Islam dalam Berbagai Perspektif, Salaf-Khalaf dalam Tinjauan Terminologis dan Historis, Khittah Dakwah; Menalar Zaman Menakar Masa, Potret Geopolitik-Ideologi Dunia Islam Pasca Pendudukan Israel dan Runtuhnya Tirani Bashar Asad, Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah; Antara Atsariyah, Asy’ariyah dan Maturidiyah. Agama, Filsafat dan Tashawwuf; Sebuah Tinjauan Teologis, Manhaj Islam di Tengah Maraknya Ajaran Menyimpang, Pembaharuan Islam; Antara Fundamentalisme dan Liberalisme. Puritanisme, Ekstrimisme dan Wasathiyyatul Islam, Petaka Tafsir Agama di Tengah Euforia Moderasi Beragama, Fanatisme dan Toleransi dalam Timbangan Islam, Menyegarkan Kembali Khittah Dakwah Islam Indonesia, Siyaasah Dakwah dan Politik Keumatan, Dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Untuk Peradaban.
2. Aktivitas Sinergi Antar Bidang di Dewan Dakwah
Seiring program masing-masing bidang, kerap kali bidang ini diminta untuk menjawab permasalahan yang ditanyakan daerah atau bidang lain yang membutuhkan jawaban. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah: Daurah Du’at Khusus Aliran Keagamaan [Dewan Dakwah Daerah], Daurah Intensif “Produktif di Usia Senja” [Muslimat Dewan Dakwah], Kelas Kepakaran “Studi Agama dan Aliran” [STID Mohammad Natsir], Sosialisasi Fatwa Kebangsaan [Dewan Dakwah Daerah], Tantangan Dakwah Terkini dan Ancamannya Terhadap ‘Aqidah Islam; “Merebaknya Agnostisisme, Nihilisme dan Nativisme” [Dewan Pembina Dewan Dakwah], Masyarakat Madani; Fakta atau Utopia? [Dewan Pembina, Laznas Dewan Dakwah dan Al-Khair Foundation], Dugaan Kekeliruan Penerjemahan Al-Qur’an [permohonan Sekretariat], Telaah Dugaan Penodaan Agama oleh Sekolah Teologi Nias [KUB Dewan Dakwah], Membedah Khittah Dakwah Pendidikan [Bidang Pendidikan Dewan Dakwah dan STID Mohammad Natsir], Orasi Ilmiah “Dakwah dan Tantangan Pemikiran” [Akademi Dakwah Indonesia Daerah], Apel Siaga Dakwah [Dewan Mahasiswa STID], serta Kuliah Umum “Fenomena Aliran Destruktif di Indonesia” [Program Kaderisasi Ulama Dewan Dakwah].
3. Riset dan Investigasi Bersama Lembaga MUI Pusat
Bersama lembaga mitra, bidang ini terus melibatkan diri dalam kancah investigasi lapangan [ma’rifah maidaaniyyah] terkait antisipasi gerakan pemurtadan [harakatul irtidaad]; Pemetaan Dakwah Jalur Selatan Jawa Barat [bersama KDK-MUI Pusat dan Dewan Dakwah Jawa Barat], Investigasi Pemurtadan Pasca Gempa Lombok [bersama KDK-MUI Pusat] dan Investigasi Pendirian Rumah Ibadah di Cilegon Banten [bersama KP3, LDK dan KUB MUI Pusat]. Selain itu, terlibat langsung sebagai investigator dalam dugaan “Penistaan Agama” Panji Gumilang dan Az-Zaitun [bersama KP3 MUI Pusat dan MUI Jawa Barat], serta pengkajian dan investigasi lainnya; Hadir dalam “Diskusi Khilafah” di UIN Hidayatullah Jakarta, Seminar “Pandangan Tokoh Soekarno-Khomaini” di UIN Hidayatullah Jakarta, Launching buku “Syi’ah Antara Fitnah dan Fakta” di ICC Jakarta, Diskusi Tokoh “Soekarno, Tjokroaminoto dan A. Hassan” di Megawati Center, Diskusi Rumah Kitab tentang “Tarbiyah Jihadiyyah ‘Abdullah ‘Azzam” [Gusdurian], Launching Jurnal Ma’arif Institute dan Mizan di aula PP Muhammadiyyah, Telaah buku Pedoman Jam’iyyah Islaamiyyah, Bahaa’iyyah, LDII Paradigma Baru, Faiz Baqoroh, Pelita Kehidupan, Mama Ghufron, dan lain-lain.

4. Diklat, Dengar Pendapat, Deklarasi dan Pendirian Lembaga Mu’allaf
Dalam hal regulasi hukum; Menyoal Undang-undang Kepesantrenan [bersama Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah], Menyoal Sexual Consent [bersama Majlis Ormas Islam, AILA dan Fraksi DPR-RI], Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR-RI, Diklat Khusus Aliran-aliran Keagamaan [bersama FKUB MUI, Dewan Dakwah Daerah dan Kota], turut serta dalam deklarasi Gerakan Nasional Anti Islamofobia [GNAI], dan turut serta dalam pendirian Asosiasi Lembaga Mu’allaf Indonesia [ALAMI] yang digagas LDK-MUI Pusat.
5. Seminar Nasional dan Internasional
Beberapa seminar Nasional yang diikuti sebagai pemateri; Seminar Penguatan Hari Mosi Integral di Gedung MPR-RI [bersama HIMA Persis, Dewan Dakwah dan MPR-RI], Seminar “Darurat Judi Online” [Kementrian Infokom, HIMA Persis dan STAIPI Jakarta]. Adapun seminar Internasional yang diikuti adalah: Simposium “Pengekalan Alam Melayu Sebagai Rantau Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah” [Yayasan Dakwah Islam Malaysia], Toleransi dan Pembaharuan [Program Kaderisasi Ulama Istiqlal], Strategi Penguatan Moderasi Beragama [Jakarta Islamic Center], Indonesia Mediation Summit [Dewan Sengketa Nasional di Grand Sahid], Wasathiyyatul Islaam 1 [MUI Pusat dan Ikatan Ulama Dunia di Mataram], Wasathiyyatul Islaam 2 [Raabithah al-‘Aalam al-Islaamy di Rancamaya Bogor], Wasathiyyatul Islaam 3 [Universitas Islam Madinah dan Universitas Negeri Makasar di Sari Pan Pacipic Jakarta], Wasathiyyatul Islaam 4 [OKI dan MPR di Gedung MPR-RI], Wasathiyyatul Islaam 5 [Aula Masjid Agung Al-Azhar Jakarta], dan Wasathiyyatul lslaam 6 [bersama Ulama Syam di UI Jakarta].
6. Bahtsul Masaail, Mudzaakarah, Workshop, Daurah dan Ijtimaa’ Ulama Fatwa
Untuk lebih meluaskan cakrawala pemikiran dan sosialisasi pengkajian, bidang ini aktif menghadiri Bahtsul Masaail bersama ormas lain terkait “Metodologi Penetapan Kesimpulan Hukum Islam” [istinbaathul ahkaam] sebagai pemateri; Mudzakarah 1 di Santika TMII Jakarta Timur dan Mudzakarah 2 di aula kantor Walikota Jakarta Barat [bersama Komisi Fatwa MUI DKI Jakarta, Dewan Hisbah Persatuan Islam, Majlis Tarjih Muhammadiyah, Lajnah Iftaa’ Al-Irsyad Al-Islaamiyah dan Bahtsul Masaail Nahdhatul Ulama], mengikuti Ijtimaa’ Ulama Fatwa yang dihadiri 800 Komisi Fatwa MUI Daerah dan lembaga fatwa Ormas Islam tingkat Pusat, menjadi Ahli dalam persidangan Mahkamah Konstitusi [bersama Tim Hukum Dewan Dakwah], serta mengikuti Daurah Shaifiyyah di Ummul Qura’ KSA dan Daurah Metodologi Fatwa di Daarul Iftaa’ Mesir.
Adapun beberapa Workshop Kementrian Agama yang diikuti sebagai penanggap aktif; Workshop Panduan Aliran Keagamaan Bermasalah [Litbang Kemenag RI], Workshop Aliran Kebatinan di Indonesia [Litbang Kemenag RI], Workshop Peluncuran Hasil Penelitian tentang Syi’ah di Indonesia [Litbang Kemenag RI], diskusi “Pengaruh Pergolakan Timur Tengah Terhadap Keberagamaan di Indonesia” [Telaah DAISY Syria dan Hautsi Yaman] bersama Lembaga Pusat Kajian Strategis TNI AD, Pemaparan pandangan “Peran Pelajar dalam Membendung Paham Komunisme” [bersama Gerakan Bela Negara], Kajian “Pemimpin yang Dirindukan” [Pengajian Politik Islam Pimpinan K.H. Ahmad Cholil Ridwan, Lc. di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta], Halaqah Mahasiswa “Belajar ‘Aqidah Islam itu Sangat Penting” [Lembaga Dakwah Kampus UNJ Jakarta], Kajian Kampus “Nushairiyyah dan Tirani Bashar Asad” [Lembaga Dakwah Politeknik UI Depok], Kajian kampus “Ta’aruf Dengan Aliran Sesat” [Aktivis Dakwah Salman ITB Bandung], Talkshow bersama MQ Radio seputar “Palestina Kita”, Wawancara seputar “Normalisasi Israel di Timur Tengah” [Anadolu Agency Turki di Jakarta] Bahtsul Masaail Moderasi Fatwa Perhajian 2025 [Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI].
D. Menghidupkan Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam [LPPI]
Untuk menghidupkan kembali pengkajian dan penelitian lebih spesifik sebagaimana telah dirintis Allaahu yarhamh K.H. Amin Djamaluddin [Staf Ahli Allaahu yarhamh Dr. Mohammad Natsir terkait Aliran Menyimpang], maka atas arahan Ketua Umum Dewan Dakwah Dr. H. Adian Husaeni dan rekomendasi K.H. Abdul Wahid Alwy, M.A. sebagai Bidang Luar Negeri Dewan Dakwah [tokoh yang selama ini banyak menghubungkan dengan lembaga bahats di Timur Tengah]; Setelah kesepakatan musyawarah internal LPPI Jakarta, mengukuhkan Ustadz H. Rahmat Ramadhan Amin, Lc., M.H. [keluarga Ayahanda Amin] untuk memimpin LPPI dan Al-faqir sebagai Ketua Pembina. Sedangkan Tim yang dibentuk, terdiri dari: Dudung Ramadhani, Lc., Artawijaya, Dr. Wildan Hassan, Hadi Nur Ramadhan, dan Mufti]. Adapun agenda yang telah dilaksanakan adalah: Penulisan Biografi K.H. Amin Djamaluddin, Telaah buku atas “Penyimpangan Mimpi-mimpi Muhammad Qasim” [dari Pakistan], dan buku “Ahmadiyah di Indonesia; Data dan Fakta” [temuan terbaru].
Diprogramkan, selain LPPI akan terus melakukan pengkajian, penelitian, penerbitan dan pengkaderan [berupa madrasah ilmiyyah]; Juga membuka kunjungan ilmiah bagi para kader umat yang berminat shilatul ‘ilmi. Di antara yang telah berkunjung dalam bulan terakhir ini, adalah: Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor Jawa Timur dan Senat Mahasiswa UNPAD Bandung Jawa Barat.
E. Ikhtitaam
Musim berganti, cuaca pun berubah. Demikianlah Allah ‘azza wa jalla jadikan perjalanan waktu untuk kita demikian cepatnya. Semoga kaleidoskop perjuangan senantiasa berputar dengan bimbingan hidayah-Nya, dan kita diberikan kemampuan untuk istifaadah mengambil pelajaran dari peristiwa demi peristiwa yang terjadi di tengah-tengah samudera kemanpaatan yang luas. “Berbuatlah terus dengan ilmu, niscaya Dzat yang Maha Kuasa, rasul-Nya dan orang-orang beriman akan menunjukkan hasil kerja keras amal perbuatanmu”. Wa qul i’maaluu fasayarallaahu ‘amalakum wa rasuuluhu wal mu’minuun