Rabu, Oktober 15MAU INSTITUTE
Shadow

Tokoh

TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL

TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL

sajak islam, Tokoh, Uncategorized
TUAN AHMAD HASSAN, MOHAMMAD NATSIR, DAN MOSI INTEGRAL // Presiden Soekarno bertutur kepada M. Natsir: "Saudara Natsir, sekarang negara ini saya serahkan padamu!". Dalam kondisi negara yang terpecah 16 negara bagian ini, Natsir bergegas menemui Gurunya Tuan A. Hassan, lalu menceritakan perjumpaannya dengan Soekarno. Sang Guru pun menanggapinya: "Ketika ka'bah roboh, hajar aswad terlepas terbawa banjir, suku-suku 'Arab hampir pecah berebut siapa yang lebih berhak memindahkan batu hitam itu. Tampillah pemuda Muhammad bin 'Abdillah (25 tahun) menjadi hakim perseteruan itu; "Siapa saja di antara suku 'Arab yang besok shubuh lebih dahulu datang ke area ka'bah, dialah yang lebih berhak memindahkan", ujarnya. Ternyata, tak ada yang lebih dahulu tiba, melainkan sang calon Rasul. Sekalipun beliaulah...
MANHAJ DAN PRINSIP DAKWAH AYAH AMIN DJAMALUDDIN (Catatan Seorang Anak)

MANHAJ DAN PRINSIP DAKWAH AYAH AMIN DJAMALUDDIN (Catatan Seorang Anak)

Aqidah, Tokoh, Uncategorized
MANHAJ DAN PRINSIP DAKWAH AYAH AMIN DJAMALUDDIN (Catatan Seorang Anak) A. Pendahuluan Ketika masih kuliah di Madinah, saya pernah diundang ke pernikahan puteranya Syaikh Ibrahim an-Nughaymsyi di daerah Qasim, Buraydah, Kerajaan Saudi Arabia. Qaddarallaah putera beliau ini adalah teman sekelas saya, sejak SD-SMA di Sekolah Al-Haramain Saudi Academi. Setelah selesai dari acara pernikahan tersebut, malam harinya saya mengikuti acara ramah tamah di sebuah Villa milik keluarga Syaikh Ibrahim. Ternyata acara ramah tamah ini dihadiri oleh para pejabat yang dahulu pernah menduduki jabatan di Kedutaan Saudi Arabia, seperti mantan Dubes Saudi Arabia untuk Indonesia, Dr. Abdurrahman Al-Khayyat dan tokoh-tokoh lainnya.Ketika mereka mengetahui saya merupakan putera dari seorang M. Amin Djamal...
NGALAP BERKAH SANG “KYAI PABRIK”

NGALAP BERKAH SANG “KYAI PABRIK”

Hikmah, Tokoh, Uncategorized
NGALAP BERKAH SANG "KYAI PABRIK" // Bicara Ustadz H. Kahfi Amin, pria Betawi yang identik dengan pabrik atau perusahaan otomotif yang digelutinya itu menjadi menarik untuk dibincang. Pasalnya, sejak banyak belajar kepada para sesepuh; KH. Eman Sar'an, KH. Hasan Ishaq, KH. Amir Musthafa, KH. Ismail Fikri, KH. Moh. Si'in, KH. Ramundi, H.E.A. Hamid, H.A. Sukayat, dan lainnya, sosok "ngustadznya" lebih kentara dari pada seorang petinggi perusahaan. Bersama rekan-rekan; H.M. Lathif Nurdin, H. Soewardi Sulaiman, H. Nano, H. Nuh, H. Adjuk, H. Maknun, H. Sukardjo, dan lainnya lebih memilih menyibukkan diri di kancah dakwah ibukota memperkuat bangunan Jam'iyyah Persatuan Islam dibersamai asatidz senior lulusan PPI sebayanya. Di sela-sela minum kopi dan jeruk hangat [sebelum pengajian], al-faqir ber...
PELAJARAN BERHARGA DARI “ABU THULAAB”

PELAJARAN BERHARGA DARI “ABU THULAAB”

Hikmah, Tokoh, Uncategorized
PELAJARAN BERHARGA DARI "ABU THULAAB" // Setelah mengetahui Ummu Thulaab, tak sempurna rasanya apabila kita tak memungut gaharu rindu keteladanan sang Abu Thulaab K.H. Sjihabuddin [Pimpinan Ponpes PPI Tarogong]. Pria Yogya ini dikenal disiplin dalam segala hal, ribuan alumni pasti mengenal karakternya. "Merawat itu tak semudah membangun, walau merintis itu pun ngak mudah juga", ujar Kyai Sepuh pesantren yang diresmikan Mr. Mohammad Roem [Mewakili Dr. Mohammad Natsir] ini dengan dialek khasnya. Di hadapannya semua santri sama; ngak ada santri kaya, santri miskin, anak pangkat, atau masyarakat biasa. Yang penting, tutur beliau: "Maraneh dididik teh supaya jadi jalma bageur, bener, pinter, cageur, jeung jalinger" [artinya: "Kalian belajar itu agar menjadi orang baik, jujur, pintar, sehat lahi...
“UMMU THULAAB” DALAM KENANGAN

“UMMU THULAAB” DALAM KENANGAN

Hikmah, Tokoh, Uncategorized
"UMMU THULAAB" DALAM KENANGAN // Sebagai santri yang pernah nyorog kepada beliau, banyak menyimpan kenangan. Hal serupa, dialami pula santri lain tentunya. Selama menjadi murid, Ustadzah Hj. Aminah Dahlan jarang memberikan pelajaran banyak-banyak, lebih banyak menasihati dan mempraktekkan "ilmu terapan" yang diperagakannya langsung, baik di kelas, di asrama, dan tempat lainnya. Dari sekian nasihat paling terngiang adalah: "Mun hoyong pinter kedah daek ngajar nyaa!!!" [artinya: "Kalau ingin pintar harus mau mengajar yaahh!!!"]. Suatu sore, beliau memanggil ke rumah hanya sekadar menunjukkan foto yang tertera di kamus Al-Munjid [karya Louis Ma'luf & Bernard Tottel, 1908]. "Ten, perhatoskeun gambar ieu. Ieu teh karuhun Ibu" [Ten, perhatikan gambar ini, foto ini nenek moyang Ibu]. Ternyata...
MUTIARA BERKILAU DARI RANAH MINANGKABAU

MUTIARA BERKILAU DARI RANAH MINANGKABAU

Hikmah, Tokoh, Uncategorized
MUTIARA BERKILAU DARI RANAH MINANGKABAU // Kini usianya 87 tahun [Lahir di Koto Gadang Agam, 1935]. Apabila menyimak taujieh dan mencermati bodylanguage-nya, sungguh tak terlihat tanda-tanda ketuaan. Dengan fasih Buya H. Mas'oed Abidin, ulama kharismatik [penulis buku: "Mentawai dalam Pelukan Muhtadin"] ini menyuguhkan sajian nasihatnya pada Rakornas Dewan Da'wah yang digelar bersama Gubernur Sumatra Barat. Menurutnya: "Sekalipun zaman berubah, musim berganti, menggelindingkan da'wah ilallaah adalah kewajiban. Tantangan dakwah hari ini bukan sekedar penetrasi budaya, melainkan infiltrasi budaya yang harus dijawab dengan budaya syari'at". Dalam hal ini, petuah Minang "Adat basandi syara', Syara' basandi Kitaabullaah. Adat mangato, Syara' mamakai" merupakan jawabannya. Buya pun mengingatkan;...
ANAK RANTAU DARI ‘AQABAH BUKIT TINGGI

ANAK RANTAU DARI ‘AQABAH BUKIT TINGGI

Hikmah, Pendidikan, Tokoh, Uncategorized
ANAK RANTAU DARI 'AQABAH BUKIT TINGGI // Pria kelahiran Palembang 1954 ini, sebenarnya keluarga Minang dengan gelar Imam Sinaro. Beliau H. Amlir Syaifa Yasin, M.A. [Dosen Ilmu Dakwah LPDI Jakarta, kini Waketum Dewan Da'wah]. Yang menarik dari obrolan dhuha [sambil menunggu hasil Antigen di RSI Ibnu Sina], yaitu "bijak memaknai sebuah kegagalan". Ketika lulus dari Thawalib Parabek 1975, berlanjut ke 'Aqabah 1976 [Pimpinan Buya Muslim 'Aboud Ma'ani sebelum memimpin Al-Azhar Kebayoran]. Dalam usianya 26 tahun merantau ke Jakarta dikarenakan "gagal faktor usia" mendaftar di Universitas Islam Madinah [1983], alternatifnya beralih pada penawaran studi di Daarul 'Uluum miliknya Sayyid Abul Hassan Ali al-Hasani an-Nadawy [India]. Lagi-lagi "gagal" karena tidak keluar visa. Pak Natsir pun menasehat...
GELOMBANG JUANG ULAMA SUMATERA BARAT YANG KUKENAL

GELOMBANG JUANG ULAMA SUMATERA BARAT YANG KUKENAL

Tokoh, Tsaqofah, Uncategorized
GELOMBANG JUANG ULAMA SUMATERA BARAT YANG KUKENALOleh:Teten Romly Qomaruddien Melanjutkan catatan perjalanan Merak-Bakauhuni Lampung, kemudian terselang rehat panjang di atas kendaraan bis hingga Palembang, alhamdulillaah jauhnya jarak tempuh menuju Jambi bisa melanjutkan catatannya sambil sekali-kali melirik pemandangan indah hamparan perkebunan sawit sepanjang jalan. Bayangan pun menerawang jauh ke alam masa silam, bagaimana ulama-ulama terdahulu [khususnya yang terlahir dari ranah Minang] berpacu dalam gelombang dakwah. Kulak-keloknya jalan yang menguji adrenalin Pak Sopir MMJ Trans yang membawa rombongan Rakornas 2022 Dewan Da'wah di kota Padang, membuat diri ini pun tak mau ketinggalan untuk menemaninya dengan sekedar mencurahkan apa yang pernah diketahui dari literatur yang...
PENDEKAR DAKWAH ITU DIPANGGIL SAAT UMMAT BANYAK YANG MEMANGGIL

PENDEKAR DAKWAH ITU DIPANGGIL SAAT UMMAT BANYAK YANG MEMANGGIL

AKHBAR NEWS!, Breaking News, Tokoh, Uncategorized
PENDEKAR DAKWAH ITU DIPANGGIL SAAT UMMAT BANYAK YANG MEMANGGIL // Kembali dunia dakwah dibuat pilu, harus rela kehilangan putera terbaiknya; Beliau bapaknya para da'i [abud du'aat], tumpuan curhat para kader [abul ghawaadir], teman yang membersamai rekan-rekan muda [abus syabaab]. Bahkan lebih dari sekedar itu, tak segan bagi dirinya bercanda, berkelakar, tanpa kehilangan substansi walau sering diulang. Beliau bilang: "Anggap saja radio yang diputar ulang!!", ujarnya setiap kali menutup obrolan pewarisan nilai penuh riang dan semangat [baik di kediamannya atau sedang dalam forum umum]. Di tengah-tengah ujian sakit yang Allah 'azza wa jalla anugerahkan, rupanya Dzat Rahmaan dan Rahiim ingin lebih menyempurnakan untuk mengantarkan sampai waktu "penjemputannya" di hari yang penuh barakah ini ...
MUSKAN KHAN, ANTI MEMANG HEBAT

MUSKAN KHAN, ANTI MEMANG HEBAT

Media, Tokoh, Uncategorized
MUSKAN KHAN, ANTI MEMANG HEBAT "Saya di sana untuk mengumpulkan tugas; itulah mengapa saya masuk kampus. Mereka tidak mengizinkan saya masuk ke dalam hanya karena saya pakai cadar," ujarnya kepada saluran berita India, NDTV, seperti dikutip Al-Jazeera, Rabu [9/2]. Itulah pengakuan jujur gadis tersebut, sebagaimana banyak dipetik insan media yang viral belakangan ini memenuhi jagad media maya. Dengan meneriakkan: "Jai Shri Ram" (Terpujilah Dewa Rama atau Salam Tuhan Ram), gerombolan laki-laki dengan mengenakan kain safron [yang menunjukkan pada kelompok Nasionalis Hindu] itu merangsek "ngerubutin" gadis tangguh yang seorang diri. Lalu saya mulai meneriakkan "Allahu Akbar" [Allah Maha Besar], ujar Muskan Khan [gadis belia usia 19 tahun yang tercatat sebagai mahasiswi Pra-Universitas Ma...
TAKZIYAH ATAS WAFATNYA PROF. Dr. H. HASANUDDIN AF

TAKZIYAH ATAS WAFATNYA PROF. Dr. H. HASANUDDIN AF

Breaking News, Tokoh, Uncategorized
TAKZIYAH ATAS WAFATNYA PROF. Dr. H. HASANUDDIN AF // Berita wafatnya Guru Besar Hukum Islam & Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, mengingatkan diri ini ketika menjadi mahasiswanya. Waktu itu, terlibat diskusi terkait jalan keluar yang tepat bagi pejabat yang melanggar. Setelah beliau memaparkan "Pemetaan Sumber Hukum Islam Dalam Kehidupan Sosial", ada yang menarik, beliau bercerita kasus seorang Raja Muslim Andalusia yang melanggar di siang Ramadhan [hubungan suami isteri]. Raja pun sadar akan kesalahannya, lalu memasrahkan diri kepada Hakim Agung minta dihukum. Tuan Hakim menjawab: "Wahai Tuan Raja, tak ada pilihan sangsi untukmu kecuali Paduka shaum 2 bulan berturut-turut". Adapun sangsi syar'inya, memilih antara memerdekakan hamba sahaya, shaum 2 bulan berturut-turut, atau memberikan maka...
CERITA USTADZ SYUHADA BAHRI YANG SELALU MENARIK

CERITA USTADZ SYUHADA BAHRI YANG SELALU MENARIK

Hikmah, Tokoh, Uncategorized
CERITA USTADZ SYUHADA BAHRI YANG SELALU MENARIK Apa pun tema obrolannya, kalau "Bang Ada" [panggilan KH. Syuhada Bahri] yang menceritakan kembali, pasti menarik; berkesan, membekas dan menggelitik. Padahal waktu itu [tahun 1998an], tanpa meminjam telinga, al-faqir pun mendengar langsung Allaahu yarhamh H. Husein Umar menyampaikan taushiyah zhuhurnya di Masjid Al-Furqan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat. Isi kuliahnya, sama persis dengan yang diceritakan Bang Ada. Masih teringat dalam bayangan, Bang Husein Umar saat berdiri di mimbar memakai setelan batik krem tanpa peci menyampaikan ulasannya tentang Kerukunan Ummat Beragama. Di sela-sela ceramahnya, Bang Husein menyuguhkan cerita detik-detik keputusan pembangunan Islamic Centre di area Kramat Tunggak Jakarta Utara yang terkenal itu. ...
KANG ASEP DI ANTARA SINGA PODIUM DAN AHLI RISET …

KANG ASEP DI ANTARA SINGA PODIUM DAN AHLI RISET …

Tokoh, Uncategorized
KANG ASEP DI ANTARA SINGA PODIUM DAN AHLI RISET … Seperti disampaikan Ust. H. Mazni Yunus (dosen Wawasan Dunia Islam LPDI), juga Ust. Muksin MK. (dosen Psikologi LPDI), Ust. Dr. H. Asep Jayanegara memang orangnya tampak tulus. Alfaqir mengenalnya sejak LPDI tempo doeloe. Bahkan masih "ngantongin" dokumen uminya anak-anak, ketika bagi-bagi karangan bunga dalam aksi "Solidaritas Bosnia" bersama KISDI yang Kang Asep ada di dalamnya, demikian pula ketika awal-awal beraksinya KOMPAK. Dalam gambar ini, alfaqir merasakan denyut hamasah pidatonya Bang H. Husein Umar (singa podium Kramat), Bang Ramly Hutabarat (peneliti LIPPM/ Guru Besar dan ex Rektor UIKA Bogor) yang pernah jadi dosen Riset LPDI juga. Dari generasi ke generasi sangat dirasakan, betapa kesederhanaan para pendahulu begitu dominan. A...
Selamat Jalan Sang Pengawal Ulama

Selamat Jalan Sang Pengawal Ulama

AKHBAR NEWS!, Tokoh, Uncategorized
INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN; ​Terlepas dengan cara apa Allah jalla jalaaluh​ menjemputmu kawan, handai taulan tahu dedikasimu terhadap Islam, terhadap dakwah dan khidmatmu terhadap jam'yyah​ yang engkau cintai. Banyak santri yang telah merasakan faidah hidupmu, banyak pemuda yang tersalurkan dengan bakatmu. Jum'at lalu dirimu sempat berpesan sebelum riyadhah: "pang nyumangetankeun barudak pamuda ngarah reug-reug ari rame mah ...", itulah kata-katamu yang sempat kucatat. Kini pria Palembang yang sudah nyunda dan sempat nyantri di Pesantren Persatuan Islam Bangil (sebentar), lalu pindah ke Pesantren Persatuan Islam Garut ini telah tiada. Ustadz yang sering ngawal asatidz sepuh ini meninggalkan dunia untuk selamanya, dan menuju ke-haribaanNya yang in syaa Allah ditempa...
MAKHTHUTHAH SYAIKH AHMAD HASSAN

MAKHTHUTHAH SYAIKH AHMAD HASSAN

Tokoh, Uncategorized
MAKHTHUTHAH SYAIKH AHMAD HASSAN; Sebuah naskhah ditemukan di perpustakaan Ustadz Ahmad Hassan di Bangil. Secarik kertas tulisan tangan yang khas dikirimkan kepada koleganya bernama Bahruddin Al-Falimbani sebagai surat balasan atas dihadiahkannya sebuah kitab fiqih dengan tulisan tangan pula.   Kitab dengan bahasa Arab-Melayu ini, tidak kurang dari 500 halaman tebalnya. Ini menunjukkan, betapa kegigihan, ketekunan, wawasan dan jalinan komunikasi yang melampaui zamannya benar-benar telah dilakukannya. Sungguh kita yang hidup hari ini dengan segala fasilitas dan alat bantu yang tersedia belum mampu melahirkan karya-karya briliant seperti mereka. Tuan A. Hassan, hanya dengan mengandalkan flat yang digunakannya, mampu menuliskan dan menggandakan karya-karyanya. Dari situlah...
error: Content is protected !!